KOMPAS.com - Salah satu jenis Allosauridae, sekelompok dinosaurus karnivora bertubuh kecil yang ditemukan pada 1990 lalu dinobatkan jadi spesies baru.
Spesies baru dinosaurus karnivora theropoda ini telah diidentifikasi dari sisa-sisa fosil yang ditemukan di timur laur Utah dan Wyoming, Amerika Serikat.
Melansir Sci News, Selasa (28/1/2020), dinosaurus Allosauridae atau Allosaurus adalah spesies dinosaurus pemakan daging bertubuh kecil yang hidup selama periode Jurassic dan Cretaceous.
Allosaurus jimmadseni, spesies dinosaurus baru ini mendiami dataran banjir di Amerika Utara bagian barat selama periode Jurassic.
Baca juga: Temuan Fosil di Colorado, Bukti Nyata Mamalia Gantikan Era Dinosaurus
Makhluk kuno tersebut memiliki panjang 8 hingga 9 meter atau sekitar 26 hingga 29 kaki, dengan berat sekitar 1,8 metrik ton.
Kaki dan ekornya relatif panjang, demikian juga dengan lengannya. Dinosaurus ini juga memiliki tiga cakar yang tajam.
Pada 155 juta tahun, Allosaurus jimmadseni secara geologis adalah spesies tertua, sebelum Allosaurus fragilis yang lebih populer.
Ada sejumlah ciri unik yang membedakan Allosaurus jimmadseni ini dengan Allosaurus lainnya.
Di antaranya jambul pendek memanjang ke moncong di antara mata dan punggung tengkorak yang relatif sempit dengan permukaan rata di bagian bawah tengkorak atas di bawah mata.
Baca juga: Tulang Paha Dinosaurus Raksasa Ditemukan, Beratnya 500 Kg
Tengkorak dinosaurus ini tampak lebih rapuh dengan sudut pandang yang tumpang tindih lebih sedikit daripada Allosaurus fragilis yang lebih muda.
Dr. Mark Loewen, ahli paleontologi di Natural History Museum di Utah dan di University of Utah mengatakan sebelumnya, ahli paleontologi mengira hanya ada satu spesies Allosaurus di Jurassic North America.
"Namun, penelitian ini menunjukkan ada dua spesies Allosaurus jimmadseni yang baru saja dijelaskan berevolusi setidaknya 5 juta tahun lebih awal dari sepupunya yang lebih muda, Allosaurus fragilis," jelas Dr. Loewen.
Dr. Loewen menambahkan struktur tengkorak Allosaurus jimmadseni lebih ringan daripada Allosaurus fragilis.
"Ini menunjukkan adanya perilaku (cara) makan yang berbeda di antara keduanya," sambung Dr. Loewen.
Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal PeerJ ini, Dr. Loewen dan koleganya, Dr. Daniel Chure, pensiunan ahli paleontologi di Dinosaur National Monument menggambarkan spesies baru dari dua kerangka dan tengkorak yang terpelihara dengan baik.
Baca juga: Sebelum Dinosaurus, Komodo Purba Berkepala Besar Berkeliaran di Bumi
Spesimen pertama ditemukan oleh Dr. George Engelmann dari University of Nebraska, Omaha pada 15 Juli 1990.
Sedangkan spesimen kedua ditemukan perusahaan pengumpul fosil komersial di Wyoming pada tahun 1991.
"Mengenali spesies baru dinosaurus di bebatuan yang telah diselediki secara intensif selama lebih dari 150 tahun adalah pengelaman penemuan yang luar biasa," ungkap Dr. Chure.
Dia menambahkan Allosaurus jimmadseni adalah contoh tentang seberapa banyak lagi yang harus dipelajari tentang dunia dinosaurus.
"Banyak fosil yang lebih menarik menunggu untuk ditemukan dari bebatuan zaman Jurassic di Amerika Barat," sambung Dr. Churce.
Baca juga: Penemuan Terbaru Ungkap Penyebab Punahnya Dinosaurus
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.