Namun, ternyata tim peneliti menemukan bahwa vokalisasi yang dihasilkan terdengar agar seperti "eeuuughhh".
Untuk lebih mengarahkan pada suara yang dihasilkan dari saluran vokal Nesyamun, tim menganalisa data dan rekaman dari pria modern dan mengatakan suara mumi berada di antara vokal antara "bed" dan "bad".
Baca juga: Lebih dari 40 Mumi Kuno Ditemukan di Mesir, Ada Anjing dan Anak-anak
Howard mengatakan dimensi laring dan saluran vokal Nesyamun menunjukkan suaranya akan sedikit lebih tinggi dari rata-rata pria dewasa.
Rekan penulis studi itu Prof Joann Fletcher dari departemen arkeologi di University of York mengatakan setiap orang Mesir berharap setelah kematian jiwa mereka akan dapat berbicara.
"Agar mereka melafalkan apa yang disebut 'pengakuan negatif' kepada dewa-dewa penghakiman bahwa mereka telah menjalani kehidupan yang baik," kata Fletcher.
Hanya jika para dewa setuju, maka jiwa yang telah meninggal melewati keabadian. Jika mereka gagal dalam ujian mereka mati kedua, kematian permanen.
Pada mereka yang lulus ujian tersebut, kata Fletcher, akan disebut True of Voice, di mana ini merupakan frasa yang ada pada prasasti peti mati Nesyamun di samping namanya.
Baca juga: Kuburan Massal Mumi Penguin Ungkap Masa Depan Iklim Kita
Menurut Prof John Schofield, seorang arkeolog University of York, penelitian ini dapat memberikan cara baru kepada publik untuk terlibat dengan masa lalu.
"(Suara saat ini) tidak pernah menjadi suara yang akan dibuat dalam kehidupan, tetapi dari itu kita dapat menciptakan suara yang seharusnya dibuat selama hidupnya," imbuh Schofield.
Salima Ikram, seorang profesor Egyptology di American University di Kairo yang tidak terlibat dalam pekerjaan itu, mengatakan penelitian itu luar biasa.
"Studi ini memberi kita wawasan aural yang unik ke masa lalu dan menghubungkan kita secara intim dengan Nesyamun, memberinya suara di abad ke-21," katanya.
Baca juga: Ahli Temukan Mumi Bertopeng Emas di Pemakaman Mesir Kuno
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.