Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahli Temukan Mumi Bertopeng Emas di Pemakaman Mesir Kuno

Kompas.com - 16/07/2018, 21:02 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis


KOMPAS.com - Tim arkeolog dari Mesir dan Jerman baru saja menemukan mumi dengan topeng perak berlapis emas beserta sarkofagusnya atau peti mati kuno, dan bengkel mumifikasi di area pemakanan Saqqara, Mesir. Hal ini mereka umumkan pada Sabtu (14/7/2018).

Menurut analisis penanggalan, mereka memperkirakan mumi tersebut berasal dari era 664 SM sampai 404 SM.

Dalam upaya penggalian, ahli menyebut area pemakaman kuno Saqqara memiliki sejumlah terowongan dengan kedalaman lebih dari 30 meter.

Baca juga: Misteri Mesir: Ahli Temukan Peti Mati Kuno Berukuran Raksasa

"Penemuan topeng ini bisa disebut langka. Kita tahu, hanya ada sedikit patung mumi dari bahan logam mulia yang berhasil ditemukan para arkeolog karena banyaknya penjarah makam petinggi Mesir kuno di masa lalu," kata Ramadan Badry Hussein, kepala tim arkeolog Mesir-Jerman yang berasal dari Universitas Tübingen, Jerman, dalam pernyataannya dilansir Live Science, Sabtu (14/7/2018).

Saat ditemukan, Mumi bertopeng itu masih ada di dalam peti kayu bergambar dewi Mut yang sudah rusak parah.

Beruntung, tulisan di atas peti masih terbaca dan mengisyaratkan bahwa mumi pria itu dulunya adalah seorang pendeta yang menyembah dewi Mut.

Bengkel mumifikasi

Selain mumi bertopeng lapisan emas, para arkeolog juga menemukan sebuah bangunan yang diduga sebagai bengkel mumifikasi, tempat di mana orang dimumikan sebelum dimakamkan. Bangunan ini masih berada di area pemakaman.

Di dalam bangunan yang diduga sebagai bengkel mumifikasi, tim menemukan sejumlah mangkuk dan gelas ukur yang dilabeli nama-nama minyak dan zat lain. Mereka yakin, dulunya zat-zat dan minyak itu digunakan untuk mumifikasi.

Baca juga: Artefak Mesir Kuno Berusia Ribuan Tahun Ditemukan di Sydney

Tim Hussein juga menemukan dua kolam besar yang kemungkinan digunakan untuk mengeringkan mumi dengan natron dan selanjutnya dibungkus dengan perban.

Lokakarya sisa bangunan bengkel terbuat dari batu bata dan batu kapur. Bangunan itu sendiri dibangun di atas terowongan besar yang menghubungkan ruang pemakaman mumi beserta sarkofagusnya.

Proyek yang didanai oleh Yayasan Penelitian Jerman itu hingga saat ini masih memetakan kompleks pemakaman dan melakukan penggalian lebih lanjut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau