Untuk mengalahkan demam berdarah, para peneliti menggunakan nyamuk yang baru saja meminum darah orang yang terinfeksi virus tersebut.
Tujuannya, agar virus tidak menyebar ke air liur serangga, di mana dia dapat menularkan ke orang berikutnya.
Salah satu strateginya yakni memerangi infeksi dengan infeksi dengan memberikan bakteri penghambat virus, Wolbachia pipientis.
Baca juga: Catat, Ini yang Perlu Diperhatikan tentang Penyakit Demam Berdarah Dengue
Dalam percobaan awal, serangga pembawa bakteri ini dilepas ke alam liar untuk mengurangi tingkat infeksi dengue manusia.
Pendekatan lain, peneliti menggunakan genom nyamuk. Misalnya dengan memasukkan gen untuk molekul RNA sintetik yang dapat menghancurkan materi genetik virus.
Kendati demikian, tidak ada pendekatan yang secara efektif dapat memerangi keempat varietas atau serotipe virus. Pada 2013, peneliti di Vanderbilt University, menemukan kemungkinan baru.
Dalam darah orang yang telah terinfeksi demam berdarah beberapa kali, mereka menemukan antibodi yang dapat mengikat keempat serotipe dengue dan mencegahnya menginfeksi sel-sel baru.
Studi baru lainnya yang menerapkan prinsip yang mirip dengan virus dengue, dilakukan para peneliti di University of California, San Diego.
Ahli biologi molekuler dari universitas ini, Omar Akbari dan timnya mencoba merekayasa ulang antibodi antidengue manusia.
Baca juga: Menkes Sebut Kasus Demam Berdarah Sudah Menurun
Caranya dengan menyederhanakan strukturnya dan membuat gennya lebih mudah dimasukkan ke dalam genom nyamuk.
Gen antibodi itu disuntikkan langsung pada embrio nyamuk Aedes aegypti, vektor penyebar demam berdarah.
Secara keseluruhan penelitian ini sangat menjanjikan. Menurut Franz, diharapkan tes di masa depan dapat menunjukkan virus dengue tidak cepat bermutasi.
Tidak hanya penelitian untuk melawan virus demam berdarah. Tim Akbari juga berencana untuk menyelidiki antibodi lain dari darah manusia.
Terutama antibodi yang dapat melawan patogen manusia yang ditularkan oleh nyamuk.
Akbari dan timnya menduga, senjata serupa terhadap virus seperti chikungunya dan Zika dapat direkayasa ulang dan dimasukkan ke dalam genom nyamuk.
Baca juga: 8 Gejala Demam Berdarah yang Wajib Diwaspadai