KOMPAS.com - Terlambatnya musim hujan pada tahun 2019 ini membuat sebagian besar wilayah Indonesia mengalami kekeringan panjang.
Hingga 1 Desember 2019, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat bahwa ada 40 persen wilayah Indonesia yang sudah masuk musim hujan, 30 persen masih mengalami musim kemarau, dan 30 persen lainnya adalah wilayah yang tidak memiliki perbedaan musim yang jelas.
Data BMKG hingga 30 November 2019 juga menunjukkan 10 daerah yang mengalami kekeringan panjang selama tahun ini, dilihat dari catatan periode hari tidak turun hujan selama setahun. Berikut daftarnya:
Baca juga: Cuaca Sangat Panas, Apakah Berhubungan dengan Mundurnya Musim Hujan?
1. Sumba timur, Nusa Tenggara Timur (259 hari tidak hujan)
2. Buleleng, Bali (236 hari tidak hujan)
3. Sampang, Jawa Timur (229 hari)
4. Belu, Nusa Tenggara Timur (227 hari)
5. Indramayu, Jawa barat (227 hari)
6. Banyuwangi, Jawa Timur (215 hari)
7. Pasuruan, Jawa Timur (215 hari)
8. Nganjuk, Jawa Timur (215 hari)
9. Bima, Nusa Tenggara Barat (214 hari)
10. Karangasem, Bali (214 hari).
Dijelaskan oleh Kasubid Analisis Infomasi Iklim BMKG, Adi Ripaldi, bahwa memang benar ada daerah-daerah di Indonesia yang mengalami kekeringan panjang dan masuk kategori ekstrem.
Di samping 10 daerah di atas yang mengalami periode hari tanpa hujan (HTH) lebih dari 200 hari; ada juga daerah-daerah yang mengalami HTH melebihi 60 hari, seperti beberapa kecamatan di Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur dan Sulawesi Selatan.
Baca juga: Awal Musim Hujan Mundur, Ini Daerah yang Sudah Hujan dan Belum