"Hal ini menggambarkan bahwa kemarau tahun 2019 ini lebih kering dan lebih panjang dibanding tahun sebelumnya (2018)," kata Adi kepada Kompas.com, Kamis (5/12/2019).
"Kondisi kekeringan khusus Jawa, Bali, Nusra (Nusa Tenggara) pada tahun 2019 ini hampir mendekati kondisi kekeringan tahun 2015 pada saat El Nino sangat kuat (Godzila el nino)," imbuhnya.
Namun demikian, kata dia, memasuki awal Desember, diharapkan daerah-daerah yang HTH-nya lebih 200 hari tersebut akan segera hijau (hujan) seiring dengan beberapa wilayah akan memasuki awal musim hujan di awal dan pertengahan desember ini.
Lebih lanjut, Adi menambahkan bahwa dari data terbaru, memasuki bulan Desember ini, daerah seperti Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur serta Nusa Tenggara Barat, sudah mengalami hujan dengan intensitas sedang.
"Bahkan ada yang intensitasnya cukup lebat sperti terjadi di Banten, Jawa Barat, Jogyakarta, Mojoketo, Surabaya dan Lombok dan Sumbawa," ujarnya.
Sementara, curah hujan sangat rendah masih ada di Jawa Timur bagian timur, Bali, NTB, NTT, Pulau Sulawesi bagian selatan, Maluku, Maluku Utara bagian selatan, Sorong dan Merauke.
Terhadap beberapa daerah lainnya yang belum ada curah hujan, sebaiknya Anda melakukan beberapa hal sebagai antisipasi: simpan dan hemat penggunaan air, jangan membakar sampah atau lahan sembarangan, serta harus peduli dengan kualitas udara sekitar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.