Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Sembarang Bakar Sampah Plastik, Bahaya Dioksin Mengancam

Kompas.com - 04/12/2019, 08:03 WIB
Ellyvon Pranita,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Masih banyak masyarakat Indonesia yang membakar sampah rumahan. Namun, bakar sampah jangan sembarangan, terutama plastik.

Membakar sampah plastik tidak dianjurkan karena bisa memicu pembentukan dioksin.

Menurut Peneliti Pusat Penelitian Kimia Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) WItta Kartika, senyawa kimia dioksin dapat menimbulkan dampak buruk pada kesehatan dan lingkungan di sekitar Anda.

Baca juga: Temuan Telur Tercemar Dioksin, Kita Tak Perlu Lebay Menanggapinya

Apa itu dioksin?

Witta mengatakan, dioksin merupakan senyawa kimia yang jika masuk ke dalam tubuh dapat menimbulkan efek yang buruk.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menjelaskan, dioksin memiliki potensi racun yang memengaruhi beberapa organ dan sistem tubuh.

Dioksin sebenarnya ada di banyak benda di alam dengan tingkat tertentu, seperti letusan gunung berapi dan kebakaran hutan.

Selain itu, dioksin juga banyak ditemukan pada sampah rumah tangga dan industri yakni bahan plastik (PVC), pestisida, herbisida, pemutih kertas, dan alat medis sekali pakai.

"(Namun) kontaminasi tambahan pada senyawa dioksin dan paparan dioksin dalam jumlah banyaklah yang berbahaya bagi tubuh," kata Witta.

Beberapa aktivitas manusia yang dapat menimbulkan dioksin dalam jumlah banyak adalah kebiasaan membakar sampah, produksi serta penggunaan pestisida dan herbisida, daur ulang produk elektronik dan juga merokok.

Dituturkan oleh Witta pembakaran sampah dalam jumlah besar pernah terjadi di desa Tropodo, Sidoarjo, Jawa Timur, karena adanya impor sampah plastik ke Indonesia.

"Masyarakat setempat membakar limbah plastik yang diimpor dari luar negeri kemudian menimbulkan asap dan abu sehingga berdampak pada kesehatan," tuturnya.

Plastik harus dibakar dengan suhu tinggi

Pada umumnya, kata Witta, plastik yang dibakar secara tepat sebenarnya tidak akan menghasilkan dioksin.

Namun, jika pembakaran plastik tidak dilakukan dengan sempurna, maka dapat menghasilkan senyawa kimia dioksin.

"Beberapa jenis plastik tidak akan menghasilkan polusi jika dibakar dalam suhu tinggi, namun jika suhunya rendah kemungkinan ada senyawa dioksin yang akan terbakar," jelasnya.

Oleh sebab itu, plastik harus dibakar di atas suhu 600 derajat celcius sehingga tidak menghasilkan dioksin.

Pembakaran sampah untuk mencapai suhu di atas 600 derajat celcius dibutuhkan alat khusus, seperti pembangkit listrik tenaga sampah yang bisa membakar di atas suhu 700 derajat celcius.

Sementara jika dibakar personal dengan manual, pada umumnya tidak akan mencapai suhu target, atau tergolong suhu rendah.

Efek dioksin pada manusia

Untuk jangka pendek, paparan dioksin pada manusia bisa menyebabkan lesi kulit dan perubahan fungsi hati.

Sementara itu, efek paparan dioksin dalam jangka panjang, diantaranya:

  • Menyebabkan gangguan sistem kekebalan tubuh
  • Menggganggu perkembangan sistem saraf
  • Mengganggu sistem endokrin dan fungsi reproduksi.

Riset juga menunjukkan, paparan dioksin dapat menyebabkan efek kesehatan yang merugikan, seperti masalah hormon, infertilitas, kanker, dan kemungkinan diabetes.

Bahkan terlalu lama terpapar dioksi juga bisa meningkatkan risiko kanker.

 

Sumber: KOMPAS.com (Ariska Puspita Anggraini)


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau