Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/12/2019, 12:44 WIB
Sri Anindiati Nursastri

Penulis

KOMPAS.com – Telah terjadi ledakan di Monumen Nasional (Monas) pagi tadi, Selasa (3/12/2019). Polda Metro Jaya menyebutkan ledakan tersebut berasal dari granat asap.

Ada dua orang korban yang disebabkan oleh ledakan tersebut. Korban pertama mengalami luka parah di tangan kiri. Korban kedua mengalami luka ringan di bagian paha.

Apa itu granat asap?

Mengutip berbagai sumber, granat asap merupakan granat berbentuk kaleng yang digunakan sebagai alat isyarat darat atau darat ke udara.

Granat asap merupakan salah satu granat yang banyak digunakan oleh TNI, terutama TNI Angkatan Udara saat penerjunan.

Baca juga: Penelitian Membuktikan, Paparan Asap Berpengaruh Besar terhadap Kesehatan

Granat asap digunakan sebagai penanda zona sasaran atau pendaratan, atau penyembunyi pergerakan tentara. Granat asap biasanya terbentuk dari silinder logam dengan lubang di bagian atas dan bawah untuk mengeluarkan asap.

Dua jenis granat asap

Terdapat dua jenis granat asap, yakni granat asap berwarna dan granat asap penyembunyi. Granat asap berwarna memiliki warna seperti merah, kuning, hijau, dan ungu.

Jenis lainnya yaitu granat asap penyembunyi. Granat ini berisi fosforus putih (White Phosphorus/ WP). Granat ini meledak dan menyebarkan WP ke segala arah.

Granat asapAMAZON.CO.UK Granat asap

Fosforus terbakar apabila bertemu udara, dan terbakar dengan api kuning terang dengan asap putih yang banyak. Granat ini juga berfungsi sebagai granat pembakar.

Bahaya granat asap

Dalam buku berjudul “Toxicity of Military Smokes and Obscurants: Volume 3” keluaran National Academies Press (US) 1999, disebutkan bahwa granat asap berwarna memiliki beberapa jenis seperti M18, M713, M715, aau M716 40 milimeter.

Dulu, granat asap berwarna mengandung beberapa zat berbahaya seperti sulfur, potassium klorat, dan sodium bikarbonat. Namun pada granat asap yang baru, sulfur diganti oleh zat gula dan magnesium karbonat digunakan sebagai pengganti sodium bikarbonat.

Sementara itu, granat asap penyembunyi memiliki campuran hexachloroethane-zinc (HC) atau terephthalic acid (TA). Kedua zat ini tidak beracun apabila tertelan, tapi cukup beracun apabila terkena kulit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Fenomena
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Fenomena
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Kita
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Oh Begitu
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Oh Begitu
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Oh Begitu
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Oh Begitu
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Kita
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
Fenomena
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Oh Begitu
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Oh Begitu
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Oh Begitu
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Oh Begitu
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Fenomena
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Kita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau