Para peneliti kemudian menggunakan prosedur yang disebut injeksi sperma intra sitoplasma, untuk membuahi telur dengan sperma beku dari dua jantan badak putih utara bernama Suni dan Saut.
Baca juga: Berkat Bayi Tabung, Badak Putih Utara Berpeluang Lolos dari Kepunahan
Suni meninggal pada 2014, dan Saut meninggal pada 2006.
Peneliti di Laboratorium Avantea di Cremona, Italia, Cesare Galli, menyatakan dari 10 telur yang dipanen, terdapat tujuk yang cocok untuk dilakukan pembuahan.
Pada akhirnya, hanya dua yang matang menjadi embrio yang hidup. Keduanya diciptakan dengan telur Fatu dan sperma Suni.
Embrio kini telah dibekukan untuk mengawetkannya agar dapat dipindahkan di masa mendatang.
Untuk membawa embrio ke term atau rahim badak putih selatan betina, para ilmuwan masih harus menyempurnakan seni transfer embrio pada badak.
Para peneliti juga harus menemukan satu atau dua badak putih selatan yang sehat (Ceratotherium simum) agar dapat hamil dengan sesuai harapan.
"Lima tahun lalu, sepertinya produksi embrio badak putih utara adalah tujuan yang hampir tidak dapat dicapai dan hari ini kita memilikinya. Ini pencapaian yang luar biasa dari seluruh tim memungkinkan kita untuk optimis mengenai langkah kita selanjutnya," kata Direktur komunikasi dan proyek internasional di Kebun Binatang Dvr Kralove, Jan Stejskal.
Untuk benar-benar mendapatkan bayi badak putih utara, akan diperlukan lebih dari beberapa kali fertilisasi in vitro yang berhasil.
Baca juga: Setelah Patah, Akankah Cula Badak dan Gading Gajah Tumbuh Kembali?
Sementara, pada ilmuwan hanya memiliki dua reservoir hidup untuk telur dan telah menyimpan sperma yang baik hanya dari empat ekor badak putih utara sebelumnya.
Hal itulah yang akan menyisakan sedikit sekali keragaman genetik dari spesies tersebut.
Tetapi bank jaringan memiliki nongamete yang disimpan dari badak putih utara lainnya akan membantu dalam memperluas kumpulan gen menjadi 12 badak.
Nongamete itu sendiri merupakan ragam jaringan dalam tubuh badak, kecuali sperma dan sel telur.
Saat para peneliti juga sedang mengusahakan dan bekerja menggunakan teknologi sel induk agar dapat mengubah sampel jaringan yang biasa tadi menjadi sperma dan telur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.