Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Punah 50 Tahun, Badak Hitam Kembali ke Republik Chad

Kompas.com - 09/05/2018, 13:05 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

Sumber Reuters

KOMPAS.com – Kabar gembira datang dari Republik Chad, Afrika tengah. Setelah 50 tahun diburu hingga punah, badak hitam telah kembali ke negara tersebut dari Republik Afrika Selatan.

Langkah ini merupakan yang terbaru dari African Parks, sebuah organisasi non-pemerintah yang ingin mengembalikan mamalia-mamalia besar ke habitat aslinya di benua Afrika.

African Parks memilih memindahkan badak dari Afrika Selatan karena negara tersebut merupakan rumah bagi 80 persen populasi global badak, gajah, dan kuda nil. Pada saat ini, sebanyak 18.000 badak putih dan 2.000 badak hitam diperkirakan tinggal di Afrika Selatan.

“Dengan menetapkan populasi badak yang memungkinkan dan aman di Chad, kita telah membantu memperluas populasi badak di Afrika, dan keselamatan spesies yang menghadapi perburuan tingkat tinggi,” ujar Menteri Lingkungan Afrika selatan Edna Molewa.

Baca juga : Sisa Pembantaian Badak di Filipina Tunjukkan Asal Usul The Hobbits

Seperti dilaporkan oleh Reuters, Kamis (3/5/2018); enam badak telah diterbangkan ke Taman Nasional Zakouma dari kota Port Elizabeth, Republik Afrika Selatan pada Kamis lalu. Keenam badak tersebut dibius dan disimpan dalam kotak khusus selama prosesnya.

Sebelumnya, badak ditempatkan dalam kandang tertutup yang disebut boma untuk mempersiapkan mereka menempuh perjalanan udara selama 15 jam. Mereka juga diberi makan rumput alfala untuk memudahkan adaptasi mereka terhadap pohon-pohon dan semak-semak lokal Chad.

Lalu, menyadari adanya krisis perburuan di mana 1.000 badak dibunuh di Afrika selatan pada tahun lalu, para pakar konservasi juga tidak mau kecolongan.

Lokasi mereka disembunyikan, dan selama perjalanan ke bandara, badak-badak ini mendapat perlindungan polisi. Lalu, begitu tiba di Chad, cula-cula mereka dipotong dan dipasangi pelacak.

Selain badak, African Parks juga sudah mengembalikan badak dan singa ke Rwanda, dan kini ingin mengembalikan singa ke Malawi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com