Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkat Bayi Tabung, Badak Putih Utara Berpeluang Lolos dari Kepunahan

Kompas.com - 03/03/2019, 17:02 WIB
Gloria Setyvani Putri

Editor


KOMPAS.com - Kematian Sudan, badak putih utara jantan di dunia menjadi berita pilu bagi dunia. Kematian Sudan menandakan bedak putih utara di dunia hanya tinggal dua ekor dan keduanya betina.

Namun, bukan berarti kehidupan badak putih di dunia tamat. Berkat kecanggihan teknologi di dunia medis, para ilmuwan telah berhasil menyelamatkan spesies badak putih utara asli Afrika dengan metode bayi tabung.

Para ilmuwan mengekstraksi telur-telur badak putih dari wilayah selatan Afrika di sejumlah kebun binatang Eropa untuk menyempurnakan prosedur fertilisasi in-vitro (IVF) atau yang lebih dikenal dengan nama bayi tabung.

Baca juga: Kehamilan Victoria Selamatkan Badak Putih Utara dari Kepunahan

Para ahli awalnya mengumpulkan telur badak putih utara, kemudian embrionya dibuat di tubuh bak putih selatan yang juga berperan sebagai induk pengganti. Ini adalah satu-satunya cara dan kesempatan untuk menyelamatkan mamalia besar itu dari kepunahan.

Badak Putih Selatan yang satu ini, tepatnya bernama Hope, mungkin bertanggung jawab untuk menyelamatkan sejumlah sepupunya, Badak Putih Utara dari ancaman kepunahan.

Hope dipelihara di kota Chorzow, Polandia, di mana sejumlah peneliti mengekstraksi sebagian telur miliknya, mencoba penyempurnaan teknik untuk membuahi dan memasukkan kembali telur-telur ke dalam rahim induk badak pengganti.

"Bisa dibilang prosedurnya sekarang ini ibarat melakukan suatu percobaan yang sulit dengan pergi ke Kenya dan menternakkan Badak Putih Utara yang ada di sana," kata Jan Stejskal dari Dvur Kralove Safari Park.

Ada sekitar 17 ribu Badak Putih Selatan, tapi hanya dua Badak Putih Utara, keduanya betina dan tidak dapat berkembang biak.

"Satu-satunya cara Badak Putih bisa bertahan hidup adalah mempelajari bagaimana kita bisa memasukkan embrio ini ke rahim induk pengganti. Kami akan melakukan metode yang sama dengan beberapa badak betina di sejumlah kebun binatang Eropa untuk mengoptimalkan teknik pengembang-biakan ini,” lanjutnya.

Semua percobaan ini merupakan tahap awal kalangan terbatas untuk menyempurnakan proses itu sebelum para peneliti mulai bereksperimen dengan dua betina Badak Putih Utara

"Hope sebenarnya badak donor terbaik yang kami miliki di Eropa. Jadi saya berharap jumlah sel telur yang kita kumpulkan sekitar sepuluh atau lebih banyak. Jika lebih banyak, ini sangat bagus,” imbuhnya.

Tim peneliti itu memanen sembilan telur badak betina sehat. Mereka telah mempelajari bagaimana pembuahan telur-telur itu bisa berhasil dilakukan di luar rahim.

Yang sekarang menjadi titik temu adalah berhasilnya implantasi telur-telur yang telah dibuahi itu menjadi seekor badak.

"Pada awalnya kami memiliki beberapa ide yang tidak berhasil, jadi kami mengoptimalkan peralatan. Kami ganti peralatan dan mengubah prosedur tapi sekarang kami cukup yakin teknik yang kami memiliki sangat aman dan sangat efektif untuk memanen oosit pada hewan besar seperti Badak Putih Selatan atau Badak Putih Utara," kata Thomas Hildebrandt dari Leibniz Institute for Zoo and Wildlife Research mengatakan,

Baca juga: Badak Putih Utara, Mamalia Paling Terancam Punah Berpeluang Selamat

Mereka berharap proses implantasi dapat disempurnakan beberapa tahun mendatang. Kemudian para peneliti itu akan mencoba memanen sejumlah telur dan membuahinya dengan sperma Badak Putih Utara yang diawetkan.

Jika percobaan tersebut berhasil, keberhasilan itu akan memberikan implikasi dalam menambah populasi satwa dari spesies lainnya yang lebih terancam punah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com