Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa Tuban 2 Kali Guncang Busur Jawa dan Bali, Terasa Sampai Bima

Kompas.com - 19/09/2019, 15:52 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

"Patut disyukuri bahwa gempa tidak berdampak merusak, karena kedalaman hiposenternya yang sangat dalam sehingga energinya sudah mengalami perlemahan setelah sampai di permukaan Bumi," imbuhnya.

Meskipun tidak berdampak, gempa Tuban ini sangat menarik untuk dikaji untuk kemajuan sains kebumian.

Gempa ini juga menjadi bukti bahwa aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia di kedalaman 500 kilometer di bawah Laut Jawa masih aktif.

Di bawah Laut Jawa tersebut Lempeng Indo-Australia menunjam dan menukik curam hingga kedalaman lebih dari 600 kilometer.

Daryono mengatakan, proses terjadinya gempa hiposenter dalam hingga kini masih menyisakan banyak tanda tanya.

Baca juga: BMKG: Ada 673 Kali Gempa Selama Agustus 2019, 3 Di Antaranya Merusak

Ada teori yang menjelaskan kaitannya dengan perubahan sifat kimiawi batuan pada suhu dan tekanan tertentu.

Namun juga ada dugaan bahwa lempeng tektonik di kedalaman 410 kilometer mengalami gaya slab pull (gaya tarik lempeng ke bawah). Sedangkan pada bagian lempeng di kedalaman lebih dari 600 kilometer terjadi gaya apung lempeng yang menahan ke atas (slab buoyancy).

Jika ditinjau dari hiposenternya, gempa yang berkedalaman sekitar 600 kilometer ini, terletak di zona transisi mantel pada kedalaman 410-600 kilometer.

"Aktivitas seismik ini tampaknya lebih disebabkan oleh adanya pengaruh gaya slab pull yaitu gaya tarik lempeng ke bawah akibat tarikan gravitasi Bumi yang ditandai dengan mekanisme sumber gempanya yang berupa sesar turun," terang Daryono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau