KOMPAS.com - Total gempa bumi tektonik selama Agustus 2019 adalah 673 kali. Gempa bumi dengan magnitudo signifikan di atas 5,0 (M > 5,0) terjadi sebanyak 22 kali, dan gempa yang dirasakan ada 56 kali.
Aktivitas gempa di bulan Agustus ini lebih sedikit jika dibanding Juni dan Juli 2019, yang masing-masing sebanyak 735 dan 841 kali.
Daryono, Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, mengungkap ada tiga gempa merusak selama Agustus.
Baca juga: BMKG: Aktivitas Gempa Selama Juli 2019 Meningkat, Ini Rinciannya
Tiga gempa merusak itu antara lain:
"Selama Bulan Agustus 2019 juga terjadi gempa swarm," ungkap Daryono.
Swarm adalah serangkaian aktivitas gempa bermagnitudo relatif kecil dengan frekuensi kejadiannya sangat tinggi dan berlangsung dalam waktu yang relatif lama di wilayah sangat lokal.
Fenomena swarm di Indonesia sudah terjadi beberapa kali, seperti aktivitas swarm di Klangon Madiun (Juni 2015), Jailolo Halmahera barat (Desember 2015), dan Mamasa Sulawesi Barat (November 2018).
Gempa swarm Madiun terjadi pada 3 Agustus 2019 dimana terjadi gempa lebih dari 19 kali dalam sehari. Selanjutnya adalah swarm juga terjadi di sebelah barat daya Kaki Gunung Salak pada 10 hingga 28 Agustus 2019.
Selama sekitar 18 hari, ada lebih dari 84 kali aktivitas gempa hingga membuat masyarakat resah dan sebagian mengungsi di perkebunan teh.
"Patut disyukuri bahwa aktivitas Swarm saat ini sudah mereda," imbuh dia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.