"Publik figur mengekspresikan kreativitas dan rasa takut lewat nama anak. Akan sangat memalukan jika dianggap biasa saja," kata Fischoff.
Namun, perlu disadari nama spesial tak hanya dimiliki anak-anak publik figur. Ada kecenderungan, kaum milenial lebih memilih nama yang tidak pasaran sejak satu dekade terakhir.
Riset tahun 2016 menyebut, kaum milenial cenderung memberi nama yang terdengar aneh dan asing untuk anak mereka.
Dalam laporan riset yang diterbitkan jurnal Applied Social Psychology, tim psikolog menganalisis 358 juta nama bayi dalam database Administrasi Keamanan Sosial AS. Dari data tersebut, tim menemukan bahwa orangtua milenial cenderung memakai nama-nama tak biasa.
"Ada kecenderungan bahwa orangtua menginginkan anak mereka lebih menonjol dan berbeda dibanding (nama) 10 tahun lalu," ujar Jean Twenge, seorang profesor psikologi di San Diego State University, seperti diberitakan Time, (29/9/2016).
Menariknya, studi ini menemukan bahwa anak laki-laki lebih mungkin memiliki nama umum dibanding anakk perempuan.
Baca juga: Menu Tulis Tangan Garuda dan Rius Vernandes, Kapan Kita Dibilang Cemarkan Nama Baik?
Selain itu, sedikit berhubungan dengan kasus anak Franda, Twenge menilai bahwa obsesi atau ketertarikan dengan para selebriti, termasuk anak-anak mereka juga berperan dalam peningkatan nama bayi yang unik.
"Orang-orang tertarik pada ketenaran selebriti, termasuk nama anak," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.