KOMPAS.com- Banyak anak dengan autisme yang diabaikan oleh orang sekitar karena dianggap memiliki tingkah aneh atau berbeda dibanding orang lain.
Lantas, bagaimana seharusnya sikap orang tua dan lingkungan terhadap anak-anak penderita gangguan perkembangan autisme ini?
Ketua Masyarakat Peduli Autis Indonesia (MPATI), Dr Gayatri Pamoedji dalam acara special kids expo (Spekix), di Jakarta (23/8/2019) menjelaskan bahwa anak-anak autisme memiliki potensi besar. Mereka dapat dikatakan jenius, asal dilakukan dilakukan penanganan yang tepat.
"Kunci utama dari suksesnya penanganan anak-anak autisme dan kebutuhan khusus lainnya terletak pada kita yang sadar dan kita yang memulai untuk membantu mereka mengontrol diri, pikiran, serta cara berkomunikasi mereka," kata Gayatri.
Baca juga: 7 Ciri Autisme seperti yang Diidap Anak Dian Sastro
Gayatri mangatakan, ada 3 pilar yang perlu diperhatikan agar anak pengidap autisme bisa segera mendapat penanganan terpadu .
1. Diagnosa awal
Masa emas perkembangan anak adalah 5 tahun pertama. Jadi, peran otangtua adalah memperhatikan betul tumbuh kembang anak.
Dalam persoalan sederhana, misal ketika ibu menyusui, coba perhatikan tatapan mata si bayi.
Umumnya bayi ketika menyusui akan menoleh ke arah ibu. Jika hal ini tidak dilakukan, cobalah untuk mengantisipasi dengan mendiagnosa hal atau ciri-ciri autisme lainnya dari anak tersebut.
"Jadi, sebagai orangtua, kalau sudah melihat ada keganjilan bahkan di tumbuh kembang masa emas 5 tahun awal si anak, enggak usah pakai tunggu seolah berpikir positif setiap anak berbeda, mungkin anak begini-begitulah. Saran saya langsunglah periksa dan bawa ke ahlinya," kata Gayatri.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.