KOMPAS.com- Anak sulung aktris Indonesia, Dian Sastrowardoyo atau akrab dikenal Dian Sastro, ternyata pernah mengalami sutisme dari usia enam bulan hingga enam tahun.
Tanda-tanda autisme, seperti tidak mau bermain bersama teman-temannya atau lebih suka menyendiri dan tidak memiliki eye contact, ternyata sempat dialami oleh Shailendra Naryama Sastraguna Sutowo, putra pertama Dian yang kini sudah berusia 8 tahun dan tidak lagi mengalami autisme.
Ketua Masyarakat Peduli Autis Indonesia (MPATI) Dr Gayatri Pramoedyia, menjelaskan bahwa autisme terjadi karena adanya gangguan perkembangan saraf, yang sebagian besar ditandai dengan gangguan fungsi sosial dan gangguan komunikasi.
Autisme bisa ditandai dengan 7 ciri-ciri utama di bawah ini. Bila anak ditemukan memiliki dua saja dari tujuh ciri-ciri ini, maka ada kemungkinan dia mengidap autisme.
"Makanya kalau sudah ada paling tidak dua dari tujuh ciri-ciri itu, enggak usah ditunda, lakukan terapi yang bisa dilakukan, yakinlah kondisi autisme anak itu, jika diberikan penanganan dengan benar, bakal jadi orang hebat mereka itu," kata Gayatri.
1. Tidak memiliki ketertarikan untuk bermain bersama anak-anak lain
Pada umumnya, anak-anak lebih suka bermain bersama dengan teman sebayanya atau bermain dengan orang dewasa yang mengajaknya bermain permainan anak-anak.
Baca juga: Cerita Anfield Wibowo Taklukkan Autisme dengan Melukis
Namun, anak pengidap autisme cenderung akan lebih suka menyendiri, bermain sendiri, meskipun di sekelilingnya ada orang lain bahkan teman sebayanya yang sedang bermain juga. Sebab, anak autis lebih memilih dunianya sendiri dibandingkan bermain bersama orang lain.
2. Tidak menunjuk (dengan jari telunjuk) hal yang disukainya
Ketika menginginkan sesuatu, hal wajar atau umum yang sering dilakukan seseorang yaitu menunjuk menggunakan jemari telunjuknya.
Lain halnya dengan anak yang memiliki tanda autisme, mereka cenderung akan secara langsung mendekati dan mengambil benda yang diinginkan.
Rupanya, putra Dian pun menunjukkan ciri ini. Dian mengatakan, dia (putranya) itu memang kalau pengen (mau) sesuatu langsung ambil saja atau bahkan narik (genggam) orang-orang di sekitarnya untuk ngambilin barang itu tapi ya tetap enggak nunjuk pake tangan.
Baca juga: Meski Terbukti Salah, Mengapa Banyak Orang Percaya Imunisasi Sebabkan Autisme?
3. Tidak memiliki kemampuan eye contact
Ketika diajak berbicara, seseorang biasanya secara langsung akan menatap mata lawan bicaranya.
Berbeda dengan anak-anak yang memiliki autisme. Mereka bahkan tidak mau menatap mata lawan bicaranya lebih dari 1-2 detik.