KOMPAS.com - Jason Momoa dikabarkan tidak dapat melakukan syuting film Aquaman 2 karena sedang fokus memprotes pembangunan Thirty Meter Telescope (TMT) di kampung halamannya.
Protes yang dilakukan secara langsung dan melalui media sosialnya oleh Jason Momoa ini, menjadikan TMT yang rencananya akan dibangun di Mauna Kea, Hawaii ini kembali hangat diperbincangkan.
Apa itu TMT?
Menurut situs web proyeknya, Thirty Meter Telescope ialah teleskop terbaru yang akan masuk golongan Extremely Large Telescope (teleskop sangat besar).
Baca juga: Teleskop James Webb NASA Bakal Ubah Cara Manusia Memandang Semesta
Cermin utama TMT itu sendiri berdiameter 30 meter, ini membuatnya tiga kali lebih lebar dan sembilan kali lebih luas dari teleskop pada umumnya.
Dengan menggunakan TMT, para ilmuwan akan bisa melihat lebih dalam ke ruang angkasa dan mengamati objek atau benda langit kosmik dengan sensivitas yang belum pernah terjadi sebelumnya.
"Ini akan memberikan resolusi yang tak tertandingi dengan gambar TMT yang tajamnya atau jelasnya lebih dari 12 kali Hubble Space Telescope," tulis situs web itu.
"Ketika operasional, TMT akan memberikan peluang pengamatan baru pada bidang astronomi dan astrofisika" imbuhnya lagi.
Baca juga: Resmi Sudah, Teleskop Kepler Purna Tugas
Para astronom berharap agar TMT yang bernilai 1,4 miliar US Dolar atau hampir Rp 20 triliun ini dapat membantu mereka mempelajari momen paling awal dari alam semesta setelah Big Bang, dan mengidentifikasikan lebih banyak planet di luar tata surya kita.
Teleskop raksasa ini dirancang dan dikembangkan oleh TMT International Observatory LLC (TIO), kemitraan internasional nirlaba yang di antaranya adalah Institut Teknologi California, Universitas California, Institut Nasional Ilmu Pengetahuan Alam Jepang, Observatorium Astronomi Nasional dari Akademisi Ilmu Pengetahuan Tiongkok, Departemen Sains dan Teknologi India dan Dewan Riset Nasional Kanada.
Baca juga: Baru Mengorbit 5 Bulan, Teleskop NASA Sudah Temukan 2 Planet Baru
Kenapa Mauna Kea dipilih?
Mauna Kea merupakan gunung berapi aktif yang terletak di Pulau Besar Hawaii.
Para astronom menyukai Mauna Kea karena udaranya yang bersih dan polusi cahaya yang terbatas pada puncaknya. Mauna Kea juga berada pada 4.205 meter di atas permukaan laut, sehingga ia pun dinobatkan sebagai lokasi terbaik di dunia untuk mempelajari langit.
Wilayah ini dipilih pada Juli 2009 oleh dewan Teleskop Thirty Meter setelah kampanye selama lima tahun.
Menurut situs web TMT, kampanye lokasi ini telah menjangkau seluruh dunia dan mengukur hampir setiap fitur atmosfer yang dapat mempengaruhi kinerja teleskop.
Sementara itu, puncak Mauna Kea juga sudah menjadi rumah bagi sekitar selusin teleskop lainnya, tetapi juga mereka sudah tidak bekerja sejak 16 Juli 2019 karena aksesnya diblokir oleh para aktivis.
Baca juga: NASA Rilis Gambar Pertama yang Ditangkap Teleskop Pemburu Planet
Mengapa orang protes?