Lalu, lemak Omega-3 yang terdapat pada kacang-kacangan, biji-bijian serta minyak ikan melindungi tubuh dari dampak polusi udara terhadap kesehatan jantung dan profil lipid.
Beta karoten yang terdapat pada sayuran berdaun, seperti selada, wortel dan bayam juga memainkan peran penting dalam mengendalikan peradangan.
Selain dari asupan makanan, ada hal-hal lain yang bisa kita lakukan untuk menjaga kesehatan paru di tengah polusi udara Jakarta yang begitu buruk.
Nasihat pertama dari dr Feni adalah menghentikan kebiasaan merokok. “Udara yang kita hirup kualitasnya sudah sangat buruk, jangan diperparah dengan kebiasaan merokok,” katanya.
Lalu, selalu menggunakan masker ketika keluar rumah apabila kualitas udara tidak sehat.
Untuk diketahui, indikasi kualitas udara pada Air Quality Index adalah baik (<50), sedang (51-100), kurang sehat (101-150), tidak sehat (151-200), sangat tidak sehat (201-300) dan berbahaya (>300). Bagi kelompok masyarakat sensitif, seperti ibu hamil, bayi dan anak-anak; kualitas udara kurang sehat saja bisa menimbulkan dampak buruk.
Dalam menggunakan masker pun, perhatikan produk yang Anda pilih dan cara memakainya.
Dokter Feni menyarankan masker tipe N95 yang efektif menangkal partikel PM2.5 hingga 95 persen karena dilengkapi dengan lapisan penyaring khusus.
Baca juga: Lebih Parah dari Jakarta, Ini Daftar Kota Paling Tercemar Polusi Udara
Ketika dipakai secara benar, masker ini memang tidak terasa nyaman karena pemasangannya harus rapat sehingga tidak ada kebocoran. Sementara itu, untuk si kecil, pastikan masker yang dikenakannya adalah masker dengan ukuran khusus anak-anak.
Dokter Feni dan dr Wahyuni juga menyarankan untuk menghindari berada di luar ruangan terlalu lama, terutama saat kadar polutan tinggi; menggunakan pendingin ruangan dalam mode “re-circulate”; dan mengganti filter pendingin ruangan secara teratur.
Pastikan juga status hidrasi anak cukup agar saluran pernapasannya tetap lembap dan lendir tetap encer.
Terakhir, lakukan cek berkala kesehatan, baik paru, kehamilan maupun kesehatan secara umum, dengan dokter-dokter terkait.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.