Dalam menjaga kesehatan Anda dan keluarga, para dokter setuju bahwa mengoptimalkan daya tahan tubuh dengan menjalani gaya hidup sehat, seperti makan makanan yang bergizi dan berolahraga secara runtin, merupakan kunci penting dalam menangkal dampak buruk polusi udara Jakarta.
Dokter Raissa Edwina Djuanda, Sp. GK, M.Gizi, dokter spesialis gizi klinik RS Pondok Indah – Puri Indah mengungkapkan bahwa menjalani Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), seperti makan-makanan bergizi dengan memperbanyak konsumsi sayur dan buah- buahan, mencukupi asupan air putih, istirahat cukup, sering cuci tangan, tidak merokok, dan lainnya, efektif mengurangi dampak polusi udara pada tubuh.
Namun untuk menangkal radikal bebas, Anda mungkin membutuhkan beberapa makanan yang kaya antioksidan.
Vitamin C, misalnya. Merupakan salah satu antioksidan terkuat, vitamin yang larut dalam air ini dipercaya dapat membantu proses regenerasi sel. Anda bisa mendapatkan vitamin C secara alami dari jeruk, lemon dan kiwi.
Baca juga: Jakarta Memang Darurat Polusi Udara, tetapi Jangan Lupakan Polusi di Rumah
Vitamin E yang larut dalam lemak juga berguna sebagai garis pertahanan pertama dalam melawan peradangan pada jaringan tubuh. Vitamin E dapat ditemukan pada minyak bunga matahari, canola, kacang tanah, dan minyak zaitun. Selain itu, almond, biji bunga matahari, salmon dan telur juga merupakan sumber vitamin ini.
Lalu, lemak Omega-3 yang terdapat pada kacang-kacangan, biji-bijian serta minyak ikan melindungi tubuh dari dampak polusi udara terhadap kesehatan jantung dan profil lipid.
Beta karoten yang terdapat pada sayuran berdaun, seperti selada, wortel dan bayam juga memainkan peran penting dalam mengendalikan peradangan.
Selain dari asupan makanan, ada hal-hal lain yang bisa kita lakukan untuk menjaga kesehatan paru di tengah polusi udara Jakarta yang begitu buruk.
Nasihat pertama dari dr Feni adalah menghentikan kebiasaan merokok. “Udara yang kita hirup kualitasnya sudah sangat buruk, jangan diperparah dengan kebiasaan merokok,” katanya.
Lalu, selalu menggunakan masker ketika keluar rumah apabila kualitas udara tidak sehat.
Untuk diketahui, indikasi kualitas udara pada Air Quality Index adalah baik (<50), sedang (51-100), kurang sehat (101-150), tidak sehat (151-200), sangat tidak sehat (201-300) dan berbahaya (>300). Bagi kelompok masyarakat sensitif, seperti ibu hamil, bayi dan anak-anak; kualitas udara kurang sehat saja bisa menimbulkan dampak buruk.
Dalam menggunakan masker pun, perhatikan produk yang Anda pilih dan cara memakainya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.