KOMPAS.com - Untuk urusan makanan, bawang putih adalah salah satu bumbu dapur andalan. Selain menyedapkan makanan, bawang putih juga terbukti ampuh dalam melawan bakteri pada pasien dengan infeksi kronis.
Lantas, apa saja kandungan dalam bawang putih dan bagaimana manfaatnya?
Berikut 4 senyawa dalam bawang putih dan sebaiknya kita ketahui.
Baca juga: Perhatikan, 9 Makanan Ini Bisa Berdampak pada Bau dan Kesehatan Vagina
1. Alisin, pemicu bau khas pada bawang
Bawang putih terdiri dari berbagai susunan senyawa organsulfur sehat, di antaranya adalah bahan utama yang dapat diekstraksi minyak.
Dalam laporan yang terbit di jurnal Angewandte Cheme, ahli kimia Inggris menjelaskan bahwa saat bawang putih dipotong atau dikunyah, enzim dalam jaringan yang rusak akan terdegradasi.
Senyawa organsulfur pertama yang terdegradasi adalah alisin, senyawa yang memberi aroma khas pada bawang putih.
2. Sulfida, pemicu bau mulut
Selain alisin, senyawa lain yang bernama sulfida juga akan menyebar di udara dan membuat seisi ruangan beraroma bawang.
"Saat kita memasukkan bawang ke mulut, molekul sulfida akan hinggap di hidung," ungkap Sheryl Barringer, peneliti sains dan teknologi pangan dari Ohio State University, dilansir Live Science, Sabtu (25/5/2019).
Menurut Wilfredo Colon, ahli kimia dari Rensselaer Polytechnic Institute, New York, telah banyak studi yang membuktikan bahwa senyawa sulfida pada bawang putih dapat membantu menurunkan tekanan darah serta memiliki efek antimikrobial.
Manfaat ini dapat mendorong kita agar menyukai bawang putih secara tidak sadar.
Namun, senyawa yang sama juga dapat menimbulkan bau mulut. Barringer menjelaskan bahwa bau ini ditimbulkan saat makanan yang mengandung bawang putih mencapai lambung.
Baca selengkapnya: Mengunyah Bawang Putih Kok Bikin Bau Mulut?
3. Ajoene, senyawa aktif ampuh melawan bakteri