Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Makan Gorengan Bisa Bikin Batuk? Begini Penjelasannya

Kompas.com - 11/06/2019, 11:04 WIB
Gloria Setyvani Putri

Editor

Sumber


KOMPAS.com - Bagi kebanyakan orang, waktu ngopi sore rasanya kurang afdol kalau tidak ditemani sepiring gorengan hangat.

Tapi ada satu yang jadi masalah. Hampir setiap kali habis menyantap bakwan goreng atau tempe goreng, tenggorokan jadi terasa lengket dan gatal kemudian menyebabkan batuk tak berkesudahan.

Lantas, kenapa makan gorengan bikin batuk?

Batuk setelah makan gorengan biasanya disebabkan oleh minyak yang digunakan untuk menggoreng.

Baca juga: Studi: Gorengan Tingkatkan Risiko Kematian Dini

Mayoritas kasus batuk disebabkan oleh virus penyakit menular seperti flu umum atau sejumlah kondisi medis lainnya (misal, asma atau bronkitis). Tapi batuk juga bisa diakibatkan oleh iritan asing, seperti gorengan camilan favorit Anda.

Sebenarnya, alasan di balik kenapa makan gorengan bikin batuk bukanlah makanannya itu sendiri, melainkan minyak jelantah yang dipakai untuk menggoreng.

Demi menghemat biaya produksi, penjaja gorengan pinggir jalan seringkali diharuskan untuk mengulang pemakaian minyak goreng sampai dagangannya laku terjual.

Penggunaan minyak goreng yang berulang menyebabkan pembentukan akrolein akibat suhu pemanasan minyak goreng yang sudah melebihi titik asapnya.

Akrolein adalah senyawa yang bertanggung jawab untuk memicu peradangan di tenggorokan yang menimbulkan rasa gatal menyiksa.

Dan pada dasarnya, batuk adalah refleks umum manusia yang berfungsi untuk membersihkan tenggorokan dan jalur pernapasan dari partikel asing, mikroba, polusi, lendir, dan iritan.

Gorengan juga sering kali digoreng kering dan memiliki tekstur kasar, yang dapat mengiritasi dinding tenggorokan Anda. Di samping itu, makanan berlemak dan berminyak lebih sulit untuk dicerna oleh tubuh sehingga mungkin menekan proses kekebalan tubuh, yang dapat memperburuk peradangan tenggorokan. Dari sinilah anggapan makan gorengan bikin batuk berasal.

Baca juga: Kasus Titi Wati, Mungkinkah Jadi Obesitas karena Gorengan dan Air Es?

Namun, batuk setelah makan gorengan bisa juga sebagai pertanda asam lambung naik.

Gorengan bukanlah penyebab langsung dari batuk, namun hanya berperan sebagai faktor risiko yang membuat Anda lebih rentan mengalaminya.

Akan tetapi, bagian atas dari sistem pencernaan dan pernapasan Anda terentang melalui tenggorokan dan berbagi jalur saraf yang sama. Akibatnya, aktivitas makan dapat secara langsung atau tidak langsung merangsang batuk setelah makan.

Asam lambung naik, gangguan menelan, dan alergi makanan adalah salah satu kemungkinan penyebab kenapa Anda batuk setelah makan gorengan.

Asam lambung yang naik ke atas dapat mengiritasi kerongkongan dan memicu batuk karena jalur saraf yang dipakai berbarengan antara kerongkongan dan paru-paru.

Sejumlah isi perut bisa berjalan naik cukup jauh mencapai tenggorokan untuk memasuki saluran napas atas paru-paru. Ini kemudian mencetuskan peradangan pada saluran udara sehingga merangsang refleks batuk.

Khususnya pada orang-orang yang memiliki GERD dan asma, refluks asam lambung dapat memicu penyempitan saluran napas, yang mengarah ke batuk dan suara mengi setelah makan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau