"Analisis protein yang kami lakukan menunjukkan bahwa tulang bawah Xiahe merupakan populasi manusia yang terkait erat dengan Denisova yang tinggal di Gua Denisova," ujar Frido Welker dari Universitas Kopenhagen, Denmark, yang juga peneliti dari manusia purba ini.
Temuan ini dapat menjelaskan mengapa individu yang diteliti di Gua Denisova memiliki varian gen yang diketahui dapat melindungi mereka dari hipoksia (kekurangan oksigen) pada ketinggian tinggi.
Ini menjadi teka-teki karena gua Siberia terletak hanya 700 meter di atas permukaan laut.
Sherpa, orang-orang Tibet masa kini dan populasi orang yang tinggal di sekitarnya memiliki variasi gen yang sama, yang mungkin diperoleh ketika Homo sapiensber bercampur dengan orang Denisova ribuan tahun lalu.
Baca juga: Manusia Purba Filipina Masih Kerabat Hobbit Flores, Ini Ciri Keduanya
Bahkan, varian gen ini tampaknya telah mengalami seleksi alam positif yang dapat mengakibatkan mutasi mencapai frekuensi tinggi dalam populasi karena mereka memberi keuntungan.
"Kami hanya dapat berspekulasi bahwa hidup di lingkungan seperti ini, setiap mutasi yang menguntungkan untuk menghirup oksigen yang tipis di atmosfer akan dipertahankan oleh seleksi alam," kata Profesor Hublin.
"Dan ini adalah skenario yang agak mungkin untuk menjelaskan bagaimana mutasi ini terjadi pada orang-orang Tibet masa kini."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.