Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manusia Purba Filipina Masih Kerabat Hobbit Flores, Ini Ciri Keduanya

Kompas.com - 13/04/2019, 17:00 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis


KOMPAS.com - Asia Tenggara mungkin bisa disebut rumah bagi para spesies manusia purba. Ada Homo floresiensis yang dijuluki manusia hobbit dari Flores dan spesies manusia paling baru Homo luzonensis dari Filipina.

Berbeda lokasi hampir 3.000 kilometer, menariknya kedua moyang spesies manusia ini memiliki beberapa persamaan dan perbedaan.

Persamaan kedua spesies

Selain sama-sama berasal dari kawasan Asia Tenggara, keduanya memiliki ciri fisik yang mirip dengan spesies manusia awal seperti Australopithecus, makhluk mirip kera yang berjalan tegak dan hidup di Afrika sekitar dua sampai empat juta tahun lalu.

Secara fisik, Homo luzonensis dan Homo floresiensis memiliki tubuh sama-sama pendek. Kalau Homo luzonensis tingginya hanya sekitar 4 kaki atau 1,2 meter, sedangkan Hobbit Flores tingginya sekitar 3,7 kaki atau 1,1 meter.

Baca juga: Manusia Jenis Baru Ditemukan, Namanya Homo luzonensis, dari Filipina

Seperti diberitakan sebelumnya, Homo luzonensis diperkirakan hidup sekitar 67 ribu sampai 50 ribu tahun lalu di pulau Luzon, Filipina. Ini artinya H. luzonensis hidup di zaman yang sama dengan H. floresiensis, di mana mereka bertahan hidup di pulau Flores, Indonesia sejak 100 ribu hingga 50 ribu tahun lalu.

Ciri-ciri spesies yang sudah diketahui ilmuwan

Homo floresiensis

Meski manusia hobbit Flores ditemukan sejak 2003, hingga saat ini sebenarnya masih banyak teka-teki yang belum terungkap tentang spesies ini.

Salah satu yang sempat menjadi perdebatan adalah tentang identitasnya. Banyak yang mempertanyakan apakah manusia kerdil dari Flores itu termasuk jenis manusia modern atau tidak.

Baru pada 2016 lalu para ilmuwan sepakat bahwa hobbit Flores bukan manusia seperti kita, Homo Sapiens.

Meski begitu teka-teki belum usai. Para ahli kemudian mempertanyakan apakah hobbit Flores dengan berat hanya 25 kilogram itu merupakan manusia Jawa (Homo erectus) atau spesies baru bernama Homo floresiensis.

Studi selanjutnya yang dipublikasikan ilmuwan Australia National University (ANU) dan dipublikasikan di Journal of Human Evolution edisi April 2017 mengungkap bahwa Hobbit bukan hasil evolusi manusia Jawa (Homo erectus).

"Kami menemukan, jika Anda berusaha menghubungkannya dan melihat kekerabatannya, Anda akan mendapatkan hasil yang tak mendukung hipotesis. Semua tes menyatakan tidak pas," kata Debbie Argue dari Sekolah Arkeologi dan Antropologi ANU yang menganalisis tengkorak, rahang, gigi, kaki, lengan, dan bahu manusia Flores.

Argue berkata, rahang Hobbit lebih primitif dibanding Homo erectus.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com