Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Salah, Manusia Purba Neanderthal Juga Punya Perawatan Kesehatan

Kompas.com - 12/10/2018, 18:07 WIB
Monika Novena,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Manusia Neanderthal, salah satu genus Homo yang telah punah, sering digambarkan sebagai sosok kuat, kasar dan primitif. Namun, penelitian terbaru mengenai kerabat kita ini menunjukkan pandangan baru yang belum pernah terungkap sebelumnya.

Studi yang diterbitkan dalam jurnal Quaternary Science Reviews mengungkapkan bahwa Neanderthal penuh kasih sayang untuk sesamanya. Mereka bahkan merawat anggota kelompok yang cedera dan membantu persalinan dalam praktik perawatan kesehatan yang efektif untuk zamannya.

Sebenarnya, sudah ada bukti praktek perawatan kesehatan yang dilakukan Neanderthal sekitar 1,6 juta tahun yang lalu, tetapi penelitian sebelumnya lebih melihatnya sebagai contoh perilaku budaya yang kompleks dan dikaitkan dengan ritual serta simbol kematian.

"Kami tahu beberapa kasus perawatan, seperti yang terjadi pada orang Shanidar dengan banyak gangguan serius. Ini menunjukkan bahwa Neanderthal mampu menjaga individu yang sakit parah atau terluka, bahkan dalam jangka waktu yang lama," kata Penny Spikins, peneliti dari University of York di Inggris.

Baca juga: Iklim Dingin Berkontribusi akan Kepunahan Neanderthal

"Kami pikir mungkin lebih dari sekedar dari sebuah praktik budaya," imbuhnya lagi. 

Benar saja, penelitian terbaru mengungkapkan bahwa perawatan kesehatan adalah strategi bertahan hidup yang mendasar bagi Neanderthal. Tidak hanya sekedar sebuah praktik budaya, perilaku ini sangat efektif dalam meningkatkan kesehatan dan mengurangi risiko kematian.

Kesimpulan ini didapat setelah para peneliti menganalisis sisa-sisa kerangka lebih dari 30 individu Neanderthal yang menderita luka ringan dan serius atau pulih setelahnya.

Beberapa luka-luka mungkin telah sembuh dengan sendirinya atau membutuhkan pengobatan sederhana, seperti makanan dan istirahat. Namun, luka lain seperti patah kaki akan membutuhkan tingkat perawatan yang lebih signifikan.

Baca juga: Terungkap, Neanderthal Pertama Kali Bikin Api Sejak 50.000 Tahun Lalu

Sementara itu, perempuan Neanderthal berisiko mengalami kesulitan yang timbul dari persalinan dan membutuhkan bantuan dari orang lain. Tanpa dukungan ini, tingkat kematian ibu dan bayi di masyarakat Neanderthal mungkin terlalu tinggi.

"Tingginya tingkat cedera dan pemulihan dari kondisi serius seperti patah kaki, menunjukkan bahwa orang lain harus membantu dalam perawatan mereka. Tidak hanya untuk meredakan rasa sakit, tetapi untuk kelangsungan hidup sehingga mendapatkan kesehatan kembali.

Neanderthal sendiri hidup dalam kelompok-kelompok kecil, jadi setiap nyawa yang hilang berdampak besar bagi kelangsungan hidup kelompok mereka. Dalam hal ini, membantu Neanderthal lain untuk sembuh akan menguntungkan kelompok secara keseluruhan.

Temuan ini pada akhirnya tidak hanya menunjukkan perilaku evolusioner yang signifikan, tetapi juga berkontribusi lebih lanjut dalam memberikan pandangan baru mengenai Neanderthal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau