Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anti-Obesitas Hingga Anti-Kanker, Ini Segudang Manfaat Makanan Pedas

Kompas.com - 19/04/2019, 21:05 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

Sumber Time

KOMPAS.com - Indonesia adalah rumah bagi berbagai jenis sambal. Hal ini tidak lepas dari kebiasaan masyarakat Indonesia yang menyukai rasa pedas.

Sensasi panas dan terbakar di lidah, sering kali membuat kita ketagihan. Padahal, tak jarang hal itu membuat hidung dan mata kita berair karena kepedasan.

Namun tahukah Anda, ketika makanan pedas itu memasuki saluran pencernaan, mulut dan tenggorokan akan mulai menghasilkan lendir?

Anda mungkin tidak dapat merasakannya, tapi saat makan makanan pedas, perut dan bagian usus akan mulai mengeluarkan cairan berlebih. Pendapat ini diungkapkan oleh Dr Brett Comer, ahli bedah telinga, hidung, dan tenggorokan (THT) di Universitas Kentucky, AS.

Baca juga: Makanan Pedas: Kenapa Masuknya Panas, Keluarnya Juga Panas?


Tapi, pernahkah Anda bertanya, apa yang menyebabkan saluran pencernaan mengeluarkan cairan ketika memakan makanan pedas? Menurut Comer, hal ini seperti membersihkan bagian kotor dengan air.

"Ketika mulut atau tenggorokan Anda bertemu benda asing yang berbahaya, pemikirannya adalah cairan itu membantu untuk memindahkannya," ungkap Comer dikutip dari Time, Rabu (17/04/2019).

Bagi beberapa orang, menurut Comer, lendir ekstra ini bisa mengakibatkan sakit perut hingga diare.

Senyawa "Pedas" Kurangi Rasa Sakit

Meski membuat hidung berair, tapi siapa sangka makanan mengandung senyawa capsaicin memiliki efek fisiologis yang baik bagi tubuh. Ya, terapi capsaicin bisa menyebabkan "eksitasi" atau rangsangan unik dengan mengunci jenis reseptor nyeri tertentu.

"Eksitasi ini mengarah pada perasaan panas atau nyeri yang membakar, dilatasi pembuluh darah, kemerahan pada kulit, dan peningkatan suhu tubuh," ujar Anthony Dickenson, profesor neurofarmakologi di University College London (UCL).

Menurut Dickenson, capsaicin bisa memicu efek-efek tersebut baik dinamakan ataupun dioleskan di kulit dlaam bentuk krim topikal. Inilah mengapa pada beberapa obat atau krim radang sendi dan nyeri otot sering kali mengandung senyawa capsaicin.

Ketika eksitasi awal mereda, reseptor nyeri yang terkena biasanya akan menjadi lebih peka. Hal inilah yang bisa mengurangi rasa sakit.

"Ada juga koyo (capsaicin) dosis tinggi yang membuat ujung saraf yang merasakan sakit menjadi 'mati rasa' secara lokal di bagian yang ditempeli, dan ini bisa menyebabkan beberapa minggu penghilang rasa sakit," kata Dickenson.

Baca juga: Kenapa Banyak Orang Suka Makanan Pedas?

Manfaat Lain Makan Pedas

Terlepas dari kemampuannya untuk menghilangkan rasa sakit, capsaicin juga memiliki beberapa manfaat kesehatan lain. Sebuah penelitian dari China mengaitkan konsumsi makanan pedas dengan tingkat kematian lebih rendah.

Menurut para peneliti, senyawa capsaicin tampaknya meningkatkan fungsi jantung serta metebolisme tubuh.

Para ahli juga menemukan bukti bahwa senyawa ini bisa memicu kematian sel secara sehat. Dengan mekanisme ini, mutasi sel yang mengarah pada kanker bisa diperlambat, bahkan dicegah.

Bukti lain juga menunjukkan bahwa capsaicin bisa melindungi jantung dan pinggang Anda. Ya, menurut sebuah ulasan tahun 2017, makanan pedas memiliki efek anti-obesitas.

Penelitian 2015 menemukan bahwa makanan pedas bisa menangkal akumulasi lemak visceral, jenis lemak yang menumpuk di usus dan organ lainnya. Umumnya, jenis lemak ini berkaitan dengan sejumlah penyakit.

Studi kecil lain yang dilakukan pada 36 orang dewasa menemukan bahwa menambahkan makanan pedas selama empat minggu meningkatkan beberapa ukuran jantung dan fungsi arteri. Hal ini dikaitkan dengan pelebaran pembuluh darah yang sehat.

Sayangnya, tidak jelas apakah mengonsumsi capsaicin dalam bentuk suplemen bisa memberikan manfaat kesehatan serupa dengan makanan pedas yang segar.

Selain itu, perlu diperhatikan, beberapa penelitian menemukan bukti bahwa penggunaan krim topikal yang mengandung capsaicin dalam jangka panjang memiliki risiko kesehatan. Penelitian menemukan, hal itu bisa meningkatkan risiko kanker kulit, terlebih jika orang tersebut banyak menghabiskan waktu di bawah sinar matahari.

Baca juga: Riset Awal Tunjukkan, Rasa Pedas Bisa Bantu Turunkan Darah Tinggi

Terlepas dari itu, sebagian besar penelitian menunjukkan menambahkan makanan pedas dalam menu Anda lebih banyak dikaitkan pada manfaat kesehatan. Salah satunya adalah kegembiraan langsung setelah makan cabai karena kenikmatannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Time


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com