Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Penularan DBD, Pahami Lima Fakta tentang Serangan Nyamuk

Kompas.com - 29/01/2019, 20:03 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Tahun lalu sebuah studi menemukan ada 400 senyawa kimia pada kulit yang merangsang nyamuk untuk datang.

Dr Cameron Webb dari Universitas Sydney menjelaskan, salah satu hal yang menjadi daya tarik adalah kandungan karbon dioksida di tubuh.

"Seekor nyamuk bisa mencium bau karbon dioksida yang kita hirup. Hal ini menjadi pembeda umum antara nyamuk dengan hewan berdarah panas seperti burung, sapi, atau kanguru. Selain itu, hanya nyamuk betina yang menggigit karena mereka butuh nutrisi untuk mengembangkan telur," kata Webb dikutip dari ABC News, Minggu (3/12/2017).

Selain itu, nyamuk akan mencari bau keringat untuk menemukan kulit yang memiliki banyak darah.

"Penelitian asam laktat dalam keringat menunjukkan bahwa itu adalah penyebab utama nyamuk menggigit Anda," sambung Webb.

Baca juga: Sudah Bersih Kok Masih Saja Digigit Nyamuk? Sains Jelaskan Alasannya

5. Meski meleset, pukulan kita bikin nyamuk jera mendekat

Membunuh nyamuk dengan cara menepuknya sampai mati bisa jadi cara ampuh untuk memperingatkan mereka agar tidak datang mendekat. Kalau pun pukulan kita meleset, mereka tetap tak berani mendekat.

Hal itu disampaikan sekelompok ahli di laporan yang terbit dalam jurnal Current Biology, (25/1/2018).

Semua nyamuk, termasuk Aedes aegypti tidak hanya dapat mengingat bau manusia. Tapi mereka juga ingat bau dan interaksi tak menyenangkan yang pernah dilalui. Setidaknya, ingatan itu bertahan selama 24 jam.

Baca juga: Meski Meleset, Pukulan Anda Bisa Bikin Nyamuk Kapok dan Tak Mendekat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com