Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Oker, Pewarna Alami Tertua yang Dipakai sejak Ratusan Ribu Tahun Lalu

Kompas.com - 25/11/2018, 17:00 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Simbol dan penggunaan oker

Sebagai pigmen merah terang, mungkin orang kuno melihat oker sebagai lambang kehidupan yang dihubungan dengan warna darah terutama darah menstruasi.

"Oker mungkin merupakan lambang kehidupan dan kesuburan," kata Pettitt.

Pettitt menambahkan, oker tidak hanya menjadi simbol kehidupan dan kesuburan. Warna merah yang mencolok juga membantu manusia purba untuk mudah melihat, terutama di pencahayaan rendah seperti di dalam gua.

Nowell menambahkan, oker tak hanya berfungsi sebagai pewarna. Di masa lalu, orang-orang menggunakannya untuk membuat kulit menjadi berwarna cokelat, mengusir nyamuk, melindungi tubuh dari matahari dan dingin, pengobatan, pengolahan tanaman, dan juga perekat peralatan batu.

"Dalam seni, ada bukti bahwa masyarakat awal lebih menyukai warna tertentu," imbuh Nowell.

Misalnya, di situs Qafzeh di Israel, para arkeolog telah menemukan 84 gumpalan oker pada lapisan-lapisan yang berusia antara 100.000 dan 90.000 tahun yang lalu.

Sekitar 95 persen benjolan tersebut berwarna merah, meskipun oker kuning dan coklat juga ditemukan di daerah itu.

Ada juga bukti bahwa orang kuno memanaskan oker untuk mengubahnya menjadi merah. Ini berarti ada kemungkinan manusia purba memiliki pemahaman dasar tentang sifat kimia oker. Temuan ini diteliti oleh Francesco d'Errico, seorang profesor arkeologi di Universitas Bordeaux di Perancis.

Baca juga: Punya Balon Kata, Lukisan Dinding Zaman Romawi Kuno Ini Mirip Komik

Namun Nowell menyangsikan bahwa oker merupakan lambang kesuburan karena warnanya mirip dengan menstruasi. Sebab, belum ada bukti yang mengarah ke sana.

"Apa yang bisa kita katakan, mengikuti rekan saya Steve Kuhn (seorang profesor antropologi di University of Arizona), kemungkinan oker merupakan alat sederhana yang digunakan untuk menandai tubuh (hidup atau mati) dan informasi tentang keanggotaan grup, status, atau sejumlah variabel lain yang dapat dikomunikasikan dengan mudah dan murah," kata Nowell.

"Fakta bahwa oker mudah bercau dan bertahan untuk waktu yang sangat lama (dan bercampur dengan cat) kemungkinan adalah alasan lain mengapa banyak digunakan," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com