Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wewe Gombel dan Hantu-hantu Tak Terkenal dari Jagat Lelembut Indonesia

Kompas.com - 15/10/2018, 18:30 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

"Orang Jawa sebutnya obor setan. Katanya mereka pasukan Nyai Roro Kidul. Mereka jumlahnya banyak, kelihatannya seperti api. Saya rasa mereka banyak (dipercaya) di Solo dan Jogja," kata Sunu.

Baca juga: Dijual Rp 22 Miliar, Inilah Isi Surat Einstein tentang Agama dan Tuhan

Lampor dipercaya sebagai makhluk halus penjemput maut yang bisa meneror suatu daerah. Orang Jawa percaya, bila di daerahnya terjadi pageblug - saat peristiwa maut terjadi secara beruntun - artinya lampor muncul.

Makhluk halus tersebut memang kurang populer dibandingkan Wewe Gombel, Genderuwo, atau Pocong. Sosok-sosok ini juga sangat jarang diangkat ke layar lebar atau cerita bersambung. Kalaupun ada, mungkin jumlahnya tidak banyak.

"Jarang (filmnya) karena enggak populer," ujarnya.

"Kalau di film (paling sering) Wewe, Genderuwo, arwah gentayangan, atau ada juga yang kita sebut pocong kalau orang Jawa sebutnya Wedhon," imbuhnya.

Kepercayaan dari masa lalu

Menurut dosen Sastra yang membuat disertasi tentang dongeng lelembut, cerita hantu mencerminkan pandangan atau kepercayaan masyarakat karena bersinggungan dengan kehidupan dan kematian.

Orang Jawa mempercayai dua konsep kematian. Pertama, kematian baik seperti meninggal karena usia sudah tua, meninggal saat melahirkan atau dilahirkan. Kedua, kematian yang tidak lumrah karena kecelakaan atau mati bunuh diri.

Banyak yang percaya, orang yang meninggal dengan alasan tidak lumrah akan terus bergentayangan dan menjadi lelembut.

Entah dari mana cerita rakyat tersebut lahir dan terus berkembang, Sunu meyakini bahwa cerita te berusrkembang karena kepercayaan masyarakat.

"Banyaknya jenis makhluk halus di Indonesia berakar dari keyakinan bahwa ada kehidupan lain selain kehidupan kita. Akarnya dari tradisi lama," ungkapnya.

Saat ini, film dapat berperan sebagai media untuk mengenal dan memahami bagaimana kekayaan tradisi yang kita punya. Tak terkecuali dengan cerita rakyat makhluk halus.

"Semua hal bisa digarap untuk film, enggak apa-apa. Pada waktu tertentu orang mungkin akan bosan kalau (pola) sama. Mungkin bisa dibuat yang menarik dengan pola berbeda," katanya.

Baca juga: Hantu Itu Tidak Ada, Ini Buktinya Menurut Pakar Fisika...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau