Menurut Sunu, Banaspati merupakan vampire-nya Indonesia karena ia dapat mengisap darah manusia.
Menurut kepercayaan kuno, cara menyelamatkan diri bila bertemu dengan Banaspati adalah dengan menarik napas dalam-dalam dan menceburkan diri ke sungai bila memungkinkan.
"Banaspati memang kurang populer mungkin hanya ada di daerah-daerah tertentu
di Jawa Tengah. Banaspati hanya (tinggal) di pohon-pohon di sekitar kali, settingnya kampung," jelas Sunu.
Selain makhluk penuh api Banaspati, Sunu juga menceritakan tentang Lampor, makhluk halus yang dipercaya berwujud prajurit.
Lampor ini tidak seperti makhlus halus lain yang muncul sendirian. Mereka datang bergerombol dan bentuknya seperti obor berterbangan yang menyala.
"Orang Jawa sebutnya obor setan. Katanya mereka pasukan Nyai Roro Kidul. Mereka jumlahnya banyak, kelihatannya seperti api. Saya rasa mereka banyak (dipercaya) di Solo dan Jogja," kata Sunu.
Baca juga: Dijual Rp 22 Miliar, Inilah Isi Surat Einstein tentang Agama dan Tuhan
Lampor dipercaya sebagai makhluk halus penjemput maut yang bisa meneror suatu daerah. Orang Jawa percaya, bila di daerahnya terjadi pageblug - saat peristiwa maut terjadi secara beruntun - artinya lampor muncul.
Makhluk halus tersebut memang kurang populer dibandingkan Wewe Gombel, Genderuwo, atau Pocong. Sosok-sosok ini juga sangat jarang diangkat ke layar lebar atau cerita bersambung. Kalaupun ada, mungkin jumlahnya tidak banyak.
"Jarang (filmnya) karena enggak populer," ujarnya.
"Kalau di film (paling sering) Wewe, Genderuwo, arwah gentayangan, atau ada juga yang kita sebut pocong kalau orang Jawa sebutnya Wedhon," imbuhnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.