KOMPAS.com - Delapan badak hitam baru-baru ini tewas setelah direlokasi. Para petugas satwa liar Kenya berencana memindahkan 14 badak hitam dari Nairobi ke Tsavo East National Park yang berjarak 402 kilometer.
Tapi, baru 11 badak hitam yang dipindahkan sudah 8 tewas.
Relokasi tersebut sebenarnya dimaksudkan untuk melindungi spesies itu dari para pemburu. Harapannya, dengan relokasi ini populasi badak hitam kembali tumbuh.
Sayangnya, tidak sampai setengah dari jumlah badak yang direlokasi tersebut yang bisa bertahan hidup.
Hal ini menjadi pukulan berat bagi spesies yang terancam punah tersebut.
Investigasi awal menunjukkan bahwa kedelapan badak itu mengalami keracunan garam.
Menurut Menteri Pariwisata dan Satwa Liar negara tersebut, Najib Balala, ini terjadi karena mereka harus beradaptasi dengan air berkadar garam lebih tinggi dari pada habitat asli mereka.
Kasus ini membuat relokasi tiga badak hitam terakhir ditangguhkan.
Tujuan Relokasi
Sebenarnya, tujuan relokasi badak ini sangat penting bagi generasi mendatang.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.