Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/07/2018, 17:00 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

KOMPAS.com - Delapan badak hitam baru-baru ini tewas setelah direlokasi. Para petugas satwa liar Kenya berencana memindahkan 14 badak hitam dari Nairobi ke Tsavo East National Park yang berjarak 402 kilometer.

Tapi, baru 11 badak hitam yang dipindahkan sudah 8 tewas.

Relokasi tersebut sebenarnya dimaksudkan untuk melindungi spesies itu dari para pemburu. Harapannya, dengan relokasi ini populasi badak hitam kembali tumbuh.

Sayangnya, tidak sampai setengah dari jumlah badak yang direlokasi tersebut yang bisa bertahan hidup.

Hal ini menjadi pukulan berat bagi spesies yang terancam punah tersebut.

Investigasi awal menunjukkan bahwa kedelapan badak itu mengalami keracunan garam.

Menurut Menteri Pariwisata dan Satwa Liar negara tersebut, Najib Balala, ini terjadi karena mereka harus beradaptasi dengan air berkadar garam lebih tinggi dari pada habitat asli mereka.

Kasus ini membuat relokasi tiga badak hitam terakhir ditangguhkan.

Tujuan Relokasi

Sebenarnya, tujuan relokasi badak ini sangat penting bagi generasi mendatang.

Badak mulai tumbuh di habitatnya di Nairobi. Namun, kepadatan penduduk yang lebih tinggi di wilayah tersebut membuat penyebaran penyakit lebih masif untuk para bdak hitam.

Itu juga membuat tingkat perkembangbiakan badak hitam terus menurun.

Baca juga: Badak Putih Utara, Mamalia Paling Terancam Punah Berpeluang Selamat

Jumlah satwa liar Afrika telah menurun drastis karena perburuan dan hilangnya habitat. Hal ini membuat para pelestari lingkungan dan pemerintah mengambil jalan translokasi.

Harapannya, memulihkan populasi di tempat-tempat terpencil di mana mereka mungkin lebih terlindungi dari ancaman yang mendorong mereka ke jurang di tempat lain.

Tidak Dibenarkan

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau