Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memahami Keanehan Organ Kelamin Ular dan Buaya, Apa Beda?

Kompas.com - 13/02/2018, 09:03 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis


KOMPAS.com — Lebih dari 10.000 spesies reptil dari berbagai macam bentuk dan perilaku ada di bumi.

Menariknya, reptil memiliki aneka macam organ kawin yang aneh untuk berkembang biak. Ada yang memiliki beberapa penis, ada yang sama sekali tidak memiliki penis, dan ada juga yang selalu ereksi.

Reptil dengan dua alat kelamin sekaligus

Reptil yang memiliki lebih dari satu penis adalah ular dan kadal. Pada spesies jantan, organ seksualnya disebut hemipenis dan mereka memiliki dua hemipenis sekaligus.

Peneliti asal Universitas Sydney, Christopher Friesen, berkata bahwa dua hemipenis tersebut bermanfaat bagi spesies jantan saat perkawinan.

Baca juga: Studi Baru Setuju, Moyang Ular Berkaki dan Hidup di Balik Tanah

"Dalam kasus ular garter yang telah saya pelajari, satu hemipenis berfungsi melakukan perkawinan dengan ular betina, sementara hemipenis lain untuk kompetisi kawin yang intens," ujar Friesen dilansir dari National Geographic, Jumat (9/2/2018).

Dalam dunia ular, Friesen menyebut ada yang dinamakan keadaan agregasi kawin besar, di mana 5 dari 100 ular jantan bersaing mendapatkan satu betina.

Organ kelamin pada ular dan kadal disebut hemipenis. Mereka memiliki dua alat kelamin sekaligus. Ini adalah dua hemipen seekor kobra Cape jantan (Naja nivea) di Afrika Selatan. Organ kelamin pada ular dan kadal disebut hemipenis. Mereka memiliki dua alat kelamin sekaligus. Ini adalah dua hemipen seekor kobra Cape jantan (Naja nivea) di Afrika Selatan.

Rupanya, tidak hanya pejantan yang memiliki kelamin ganda. Hal yang sama juga dimiliki ular dan kadal betina. Mereka memiliki dua klitoris atau hemisilitor.

Berbeda dengan hemipenis, fungsi hemisilitor masih belum diketahui. Soledad Valdecantos dan Fernando Lobo dari Universidad Nacional de Salta, Argentina, melaporkan dalam penelitian 2014 bahwa itu adalah ciri khas yang dimiliki kadal dan ular betina.

Reptil tak berpenis

Jika ular dan kadal memiliki dua alat kelamin atau alat perkawinan, hal yang berkebalikan justru dialami tuatara jantan. Reptil yang mirip dengan kadal ini sama sekali tak memiliki penis.

Saat tuatara melakukan perkawinan, tuatara jantan akan menaiki betina dan menempatkan lubang kloakanya di atas betina. Dengan cara ini memungkinkan tuatara jantan untuk mentransfer spermanya ke kloaka.

Kloaka adalah lubang posterior, satu-satunya lubang untuk saluran pencernaan, urine, dan genital bagi spesies tertentu.

Baca juga: Ilmuwan Temukan, Perubahan Iklim Bikin Kadal Makin Bodoh

Selain itu, bearded dragon atau orang Indonesia mengenalnya sebagai BG atau naga jenggot juga memiliki alat kelamin aneh.

Seorang peneliti Australia tahun lalu menemukan bahwa reptil betina asli daerah kering dan berbatu Australia itu ternyata saat masih embrio di dalam telur menumbuhkan organ yang mirip seperti penis kadal.

"Naga jenggot betina tumbuh hemipenis yang mirip seperti penis mamalia, sangat aneh," kata Vera Weisbecker dari Universitas Queensland.

Namun, hemipenis tersebut hilang saat mereka akan menetas.

Dari berbagai macam alat kelamin tersebut, para ilmuwan kemudian memiliki pendapat tentang hemipenis. Salah satu hipotesisnya, bentuk kelamin jantan dan betina dalam satu spesies telah disesuaikan sehingga perkawinan hanya bisa terjadi antara spesies yang sama.

Alat kelamin jantan dan betina dari spesies yang sama akan cocok sehingga bisa menusuk dan mengaitkan satu sama lain sehingga membantu spesies jantan mempertahankan hemipenisnya saat proses kawin.

Penelitian lain menemukan bahwa tusukan dan kaitan saat perkawinan tersebut akan meningkatkan durasi senggama yang meningkatkan keberhasilan kawin.

"Untuk selanjutnya mempelajari alat kelamin betina sangat diperlukan untuk memahami fungsi alat kelamin spesies jantan," ujar Frieson.

Baca juga: Berkulit Oranye dan Makan Jangkrik, Mungkinkah Ini Buaya Jenis Baru?

Buaya selalu ereksi

Buaya pun memiliki alat kelamin yang unik dan berbeda daripada lainnya. Pada umumnya, sebelum kawin, penis akan lemah dan kemudian ereksi, tetapi buaya justru memiliki penis yang selalu ereksi.

Diane Kelly, seorang peneliti dan pakar lingga hewan dari Universitas Massachusetts, berkata kepada National Geographic pada 2013 bahwa penis yang dimiliki buaya ini sangat aneh.

Kelly memiliki teori terkait penis buaya yang permanen tanpa otot yang melekat padanya dapat melepaskan kloaka binatang.

Dia menduga bahwa ada sepasang otot yang menjaga penis buaya tetap ereksi sehingga penis keluar dari dalam tubuh. Mungkin ini juga yang mengawali istilah buaya darat.

Sejauh ini, fenomena tersebut juga pernah diamati pada buaya air asin Nil dan Australia. Kelly berharap dugaannya itu benar.

Hingga sekarang, Kelly masih berusaha mendapatkan spesies buaya matang secara seksual untuk menguji hipotesisnya.

Kelly mencatat, saat penis ereksi, kelenjar bulat pada ujungnya ikut mengembang. Masing-masing spesies pun memiliki bentuk penis yang berbeda satu sama lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau