Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memahami Keanehan Organ Kelamin Ular dan Buaya, Apa Beda?

Kompas.com - 13/02/2018, 09:03 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

"Naga jenggot betina tumbuh hemipenis yang mirip seperti penis mamalia, sangat aneh," kata Vera Weisbecker dari Universitas Queensland.

Namun, hemipenis tersebut hilang saat mereka akan menetas.

Dari berbagai macam alat kelamin tersebut, para ilmuwan kemudian memiliki pendapat tentang hemipenis. Salah satu hipotesisnya, bentuk kelamin jantan dan betina dalam satu spesies telah disesuaikan sehingga perkawinan hanya bisa terjadi antara spesies yang sama.

Alat kelamin jantan dan betina dari spesies yang sama akan cocok sehingga bisa menusuk dan mengaitkan satu sama lain sehingga membantu spesies jantan mempertahankan hemipenisnya saat proses kawin.

Penelitian lain menemukan bahwa tusukan dan kaitan saat perkawinan tersebut akan meningkatkan durasi senggama yang meningkatkan keberhasilan kawin.

"Untuk selanjutnya mempelajari alat kelamin betina sangat diperlukan untuk memahami fungsi alat kelamin spesies jantan," ujar Frieson.

Baca juga: Berkulit Oranye dan Makan Jangkrik, Mungkinkah Ini Buaya Jenis Baru?

Buaya selalu ereksi

Buaya pun memiliki alat kelamin yang unik dan berbeda daripada lainnya. Pada umumnya, sebelum kawin, penis akan lemah dan kemudian ereksi, tetapi buaya justru memiliki penis yang selalu ereksi.

Diane Kelly, seorang peneliti dan pakar lingga hewan dari Universitas Massachusetts, berkata kepada National Geographic pada 2013 bahwa penis yang dimiliki buaya ini sangat aneh.

Kelly memiliki teori terkait penis buaya yang permanen tanpa otot yang melekat padanya dapat melepaskan kloaka binatang.

Dia menduga bahwa ada sepasang otot yang menjaga penis buaya tetap ereksi sehingga penis keluar dari dalam tubuh. Mungkin ini juga yang mengawali istilah buaya darat.

Sejauh ini, fenomena tersebut juga pernah diamati pada buaya air asin Nil dan Australia. Kelly berharap dugaannya itu benar.

Hingga sekarang, Kelly masih berusaha mendapatkan spesies buaya matang secara seksual untuk menguji hipotesisnya.

Kelly mencatat, saat penis ereksi, kelenjar bulat pada ujungnya ikut mengembang. Masing-masing spesies pun memiliki bentuk penis yang berbeda satu sama lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com