Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Risiko Alzheimer Hingga Kanker, Inilah Berbagai Dampak Kurang Tidur

Kompas.com - 06/02/2018, 20:33 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

KOMPAS.com - Tidur adalah salah satu kebutuhan dasar bagi manusia. Ini karena dengan tidur, tubuh manusia beristirahat dengan baik.

Namun, sering kali karena perkerjaan atau tugas banyak orang mengurangi waktu tidurnya atau bahkan tidak tidur. Sekilas mungkin hal ini tidak berbahaya, tapi benarkah demikian?

Dirangkum dari video di channel youtube Tech Insider, Jumat (29/12/2017) Matthew Walker, seorang profesor neuroscience dan psikologi di University of California, Berkeley mencoba menjelaskan dampak dari kurang tidur.

Dalam video berdurasi 4 menit 49 detik tersebut Walker menjelaskan bahwa kurang tidur mencegah otak manusia untuk membuat ingatan baru.

Baca juga: Apa yang Tubuh Manusia Lakukan Saat Tidur?

"Jadi seolah-olah, tanpa tidur, kotak memori otak Anda mati dan tidak dapat melakukan pengalaman baru ke memori," ujar Walker yang juga merupakan penulis buku Why We Sleep tersebut.

"Saat ada informasi baru masuk, mereka akan terpental dan membuat Anda seolah-olah amnesia. Anda sebenarnya tidak bisa membuat dan menciptakan kenangan baru itu," imbuhnya.

Selain mencegah masuknya memori atau kenangan baru, kurang tidur juga memiliki dampak lebih besar yaitu penyakit alzheimer. Walker menyebut, penyakit tersebut terjadi karena penumpukan protein beracun yang bernama beta amyloid yang terkait erat dengan risiko penyakit Alzheimer.

"Saat tidur nyenyak di malam hari, sistem pembuangan kotoran di otak benar-benar berada dalam kekuatan tertinggi dan mulai membasmi protein beracun ini, beta amyloid," kata Walker.

"Jadi, jika Anda tidak cukup tidur setiap malam, lebih banyak protein yang terkait alzheimer terbentuk. Semakin banyak protein terbentuk, semakin besar risiko Anda untuk mengalami demensia di kemudian hari," sambungnya.

Berdampak Pada Tubuh

Jika dua hal sebelumnya adalah efek yang terjadi pada otak manusia, lalu bagaimana efeknya pada tubuh yang kurang tidur?

Walker menyebut salah satu dampak kurang tidur akan terjadi pada sistem reproduksi.

"Kita tahu pria yang tidur hanya selama lima hingga 6 jam semalam memiliki kadar testosteron setara dengan pria 10 tahun lebih tua," ujar Walker.

Baca juga: Sering Sulit Tidur? Ini Solusinya Menurut Riset

"Jadi, kurang tidur akan membuat Anda menua hampir satu dekade dalam hal kejantanan dan kesehatan," ungkap Walker.

Tak hanya masalah kejantanan, kurang tidur ternyata juga memiliki dampak besar pada sistem kekebalan tubuh. Walker menyebut bahwa tidur malam hanya 4 hingga 5 jam semalam membuat mengurangi 70 persen pada sel kekebalan anti kanker.

Padahal, menurut Walker, sel ini merupakan sel pembunuh kanker alami.

"Itulah mengapa durasi tidur singkat memprediksi risiko Anda untuk mengembangkan berbagai bentuk kanker. Dalam daftar itu, termasuk kanker usus, kanker prostat, serta kanker payudara," kata Walker.

"Sebenarnya, hubungan antara kurang tidur dan kanker sekarang dianggap sangat kuat. Sehingga, baru-baru ini Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memutuskan untuk mengklasifikasikan segala bentuk pekerjaan ber-shift malam hari sebagai karsinogen," imbuhnya.

Bahaya lain yang mengintai orang yang kurang tidur adalah penyakit kardiovaskular. Menurut Walker, hal ini karena tidur malam adalah bentuk obat tekanan darah terbaik.

"Jika Anda tidak cukup tidur, Anda tidak mendapatkan 'reboot sistem' kardiovaskular, jadi tekanan darah Anda meningkat," ungkapnya.

"Bagi Anda yang tidur hanya selama 6 jam atau kurang, peningkatan risiko serangan jantung fatal atau stroke akan meningkat hingga 200 persen," tambah Walker.

16 Jam Terjaga

Penjelasan Walker memaparkan pentingnya tidur bagi tubuh dan otak manusia. Tapi, yang menjadi pertanyaan kemudian adalah berapa lama orang bisa bertahan tanpa tidur sebelum mengalami gangguan pada otak dan tubuh?

Baca juga: Benarkah Kurang Tidur Picu Depresi? Sains Menjelaskan

"Jawabannya mungkin sekitar 16 jam terjaga. Begitu Anda bisa melewati 16 jam sejak bangun, saat itulah kita mulai melihat kemunduran mental dan kemerosotan fisiologis tubuh," ungkap Walker.

"Kita tahu bahwa setelah Anda terjaga selama 19 atau 20 jam, kapasitas mental Anda sangat terganggu sehingga sama defensifnya dengan seseorang yang mabuk secara hukum di balik kemudi mobil," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com