Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/02/2018, 10:06 WIB
Shela Kusumaningtyas

Penulis

KOMPAS.com - Seseorang seringkali meremehkan tidurTidur dipandang sebagai aktivitas yang tidak produktif. Padahal, organ tubuh mendapat manfaat dari tidur. Organ tubuh pun  tetap bekerja meski kita tertidur. Apa yang dilakukan tubuh kita saat tidur?

Tahap Pertama

Step ini berlangsung ketika Anda berada di kondisi setengah sadar. Anda masih melek tapi mengantuk. Saat memejamkan mata di fase ini, Anda akan mudah terbangun karena kondisi sekitar Anda berisik atau orang lain membangunkan Anda. Apabila pada tahap ini Anda terbangun, Anda merasa seperti belum tidur sama sekali.

Tahap Kedua

Philip Gehrman, seorang asisten profesor psikiatri dari Universitas Pennsylvania di Amerika Serikat menyebut tahap ini sebagai fase “tidur biasa”.  Separuh tidur malam berada pada fase ini. Gehrman mengingatkan bahwa tahap ini memberi manfaat bagi kardiovaskular.

“Gelombang otak berjalan lambat, dengan beberapa letupan cepat. Detak jantung dan tekanan darah ikut melambat dan mengatur gerakannya. Ini tandanya, selama semalam, jantung dan sistem peredaran darah bisa beristirahat,” ujarnya.

Baca juga : Ketindihan Saat Tidur, Fenomena Apakah Ini Menurut Sains?

Tahap Ketiga

Kita memasuki tahap tidur terdalam. Gelombang otak berganti menjadi gelombang lamban, restoratif, dan beramplitudo tinggi. Fungsi tubuh sebagian besar melambat. Tubuh berusaha memperbaikinya.

REM Sleep

Kondisi ini berlangsung saat kita bermimpi seolah nyata. Istilah yang dipakai para pakar untuk menyebutnya adalah tidur paradoks. Penyebab REM Sleep adalah tubuh sedang tidak bertugas tapi otak masih bekerja layaknya Anda masih melek. Otak yang terhenti sementara mengakibatkan Anda tidak secara fisik terlibat di mimpi tersebut. Pernapasan dan detak jatung bisa melamban atau bahkan lebih kencang.

Para ahli juga mengungkapkan bahwa saat tidur, tubuh mengatur hormon yang menentukan tingkat lapar. Otak turut mengunci memori dan mempelajari informasi yang diserap pada hari sebelumnya. Seperti yang disarankan para ahli, mulai sekarang, biasakan untuk tidur yang nyenyak karena ada segudang manfaat di baliknya.

Baca juga : Sains Ungkap Dampak Kurang Tidur pada Otak dan Mental

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Bagaimana Cincin Saturnus Terbentuk?

Bagaimana Cincin Saturnus Terbentuk?

Fenomena
Mengatasi Polusi Udara Dengan Teknologi Plasma

Mengatasi Polusi Udara Dengan Teknologi Plasma

Fenomena
Bagaimana Seharusnya Sampah Dipilah?

Bagaimana Seharusnya Sampah Dipilah?

Kita
Bagaimana Terumbu Karang Terbentuk?

Bagaimana Terumbu Karang Terbentuk?

Oh Begitu
Apa Itu BPA dan Dampaknya bagi Kesehatan?

Apa Itu BPA dan Dampaknya bagi Kesehatan?

Oh Begitu
Apakah Ikan Air Tawar Terbesar di Dunia?

Apakah Ikan Air Tawar Terbesar di Dunia?

Fenomena
Apa Saja Dampak Siklon Tropis terhadap Wilayah Indonesia?

Apa Saja Dampak Siklon Tropis terhadap Wilayah Indonesia?

Fenomena
Fakta-fakta Menarik Kentut, Soda Bikin Lebih Sering Kentut (Bagian 2)

Fakta-fakta Menarik Kentut, Soda Bikin Lebih Sering Kentut (Bagian 2)

Oh Begitu
Seberapa Akurat Ingatan Masa Kecil Kita?

Seberapa Akurat Ingatan Masa Kecil Kita?

Kita
Seperti Apa Gejala Virus Nipah yang Parah?

Seperti Apa Gejala Virus Nipah yang Parah?

Oh Begitu
Seperti Apa Hiu Tertua yang Berusia Ratusan Tahun?

Seperti Apa Hiu Tertua yang Berusia Ratusan Tahun?

Oh Begitu
Apakah Ikan Air Asin Bisa Hidup di Air Tawar?

Apakah Ikan Air Asin Bisa Hidup di Air Tawar?

Oh Begitu
8 Cara Menjaga Kesehatan Saat Cuaca Panas Ekstrem

8 Cara Menjaga Kesehatan Saat Cuaca Panas Ekstrem

Oh Begitu
Apa Penyebab Cuaca Panas Ekstrem di Indonesia?

Apa Penyebab Cuaca Panas Ekstrem di Indonesia?

Oh Begitu
Mengapa Tidak Ada Narwhal di Penangkaran?

Mengapa Tidak Ada Narwhal di Penangkaran?

Oh Begitu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com