KOMPAS.com - Seseorang seringkali meremehkan tidur. Tidur dipandang sebagai aktivitas yang tidak produktif. Padahal, organ tubuh mendapat manfaat dari tidur. Organ tubuh pun tetap bekerja meski kita tertidur. Apa yang dilakukan tubuh kita saat tidur?
Tahap Pertama
Step ini berlangsung ketika Anda berada di kondisi setengah sadar. Anda masih melek tapi mengantuk. Saat memejamkan mata di fase ini, Anda akan mudah terbangun karena kondisi sekitar Anda berisik atau orang lain membangunkan Anda. Apabila pada tahap ini Anda terbangun, Anda merasa seperti belum tidur sama sekali.
Tahap Kedua
Philip Gehrman, seorang asisten profesor psikiatri dari Universitas Pennsylvania di Amerika Serikat menyebut tahap ini sebagai fase “tidur biasa”. Separuh tidur malam berada pada fase ini. Gehrman mengingatkan bahwa tahap ini memberi manfaat bagi kardiovaskular.
“Gelombang otak berjalan lambat, dengan beberapa letupan cepat. Detak jantung dan tekanan darah ikut melambat dan mengatur gerakannya. Ini tandanya, selama semalam, jantung dan sistem peredaran darah bisa beristirahat,” ujarnya.
Baca juga : Ketindihan Saat Tidur, Fenomena Apakah Ini Menurut Sains?
Tahap Ketiga
Kita memasuki tahap tidur terdalam. Gelombang otak berganti menjadi gelombang lamban, restoratif, dan beramplitudo tinggi. Fungsi tubuh sebagian besar melambat. Tubuh berusaha memperbaikinya.
REM Sleep
Kondisi ini berlangsung saat kita bermimpi seolah nyata. Istilah yang dipakai para pakar untuk menyebutnya adalah tidur paradoks. Penyebab REM Sleep adalah tubuh sedang tidak bertugas tapi otak masih bekerja layaknya Anda masih melek. Otak yang terhenti sementara mengakibatkan Anda tidak secara fisik terlibat di mimpi tersebut. Pernapasan dan detak jatung bisa melamban atau bahkan lebih kencang.
Para ahli juga mengungkapkan bahwa saat tidur, tubuh mengatur hormon yang menentukan tingkat lapar. Otak turut mengunci memori dan mempelajari informasi yang diserap pada hari sebelumnya. Seperti yang disarankan para ahli, mulai sekarang, biasakan untuk tidur yang nyenyak karena ada segudang manfaat di baliknya.
Baca juga : Sains Ungkap Dampak Kurang Tidur pada Otak dan Mental
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.