Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tikus Menang Lawan Ular, Kenapa Perang Hewan Kadang Tak Masuk Akal?

Kompas.com - 20/10/2017, 22:00 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

KOMPAS.com - Saat melihat perkelahian hewan, tentu kita akan melihat ciri fisik hewan-hewan tersebut untuk memprediksi hasil pertarungannya.

Contoh, tikus bisa sintas melawan ular. Manusia bisa menyelamatkan diri walaupun sudah dililit piton.

Kenapa bisa begitu?

Saat ini para ilmuwan mulai mengevaluasi pandangannya. Mereka telah mengabaikan unsur penting dari pertarungan tersebut, yaitu keterampilan bertarung para hewan.

"Saya pikir itu adalah sesuatu yang telah diabaikan secara besar-besaran ketika mempelajari bagaimana hewan bertarung dan mengapa mereka menang," kata Mark Briffa, seorang profesor perilaku hewan dari University of Plymouth dikutip dari Livescience, Rabu (18/10/2017).

Setelah mengamati ratusan pertarungan hewan, Briffa menemukan bahwa beberapa hewan tampaknya kompeten dalam melakukan perilaku agresif yang dibutuhkan.

"Tetapi yang lain tampaknya lebih tidak kompeten dan tidak melakukan gerakan secara akurat dan tepat sebagai individu lainnya," sambung Briffa.

Baca: Kisah Perang Dua Dunia antara Hiu dan Aligator Terbukti Kebenarannya

Briffa mencatat, mendefinisikan dan mengukur keterampilan jauh lebih rumit dari pada kekuatan dan ukuran tubuh.

Hal inilah yang mungkin menjadi penyebab mengapa keterampilan ditinggalkan dalam penelitian tentang perilaku hewan.

Apalagi keterampilan bertarung cenderung bervariasi antara spesies satu dengan lainnya. Atribut ini tidak selalu mudah dihitung.

Tapi melalui tulisannya di Journal Proceedings of the Royal Society B pada Rabu (27/9/2017), Briffa dan peneliti post-doktoral Sarah Lane menjelaskan keterampilan yang mungkin ada dalam kontes hewan dan bagaimana peneliti dapat menyelidiki pengaruhnya.

Mereka mengemukakan bahwa keterampilan harus dibedakan menjadi dua konsep terkait, yaitu kemampuan dan teknik.

Kemampuan mengacu pada kemampuan bawaan hewan untuk bertarung seperti kekuatan atau kemampuan sensorik. Kemampuan ini bisa diturunkan secara genetik maupun dari faktor lingkungan yang mempengaruhi ekspresi gen selama pertumbuhan.

Sedangkan teknik mengacu pada kemampuan hewan untuk melakukan gerakan spesifik yang penting untuk pertarungan. Teknik dapat dipengaruhi oleh kemampuan dan pengalaman dalam bentuk latihan saat bermain atau pertarungan sesungguhnya.

Baca juga: Buaya Bertarung Melawan Gajah, Siapa yang Menang?

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau