Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tikus Menang Lawan Ular, Kenapa Perang Hewan Kadang Tak Masuk Akal?

Kompas.com - 20/10/2017, 22:00 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

Keterampilan di sisi lain adalah penerapan teknik dalam konteks pertarungan sejati, di mana kemampuan hewan untuk melakukannya dibatasi oleh tindakan lawan.

Kedua peneliti tersebut mencatat bahwa beberapa penelitian telah melampaui sekedar ciri fisik dan telah mempertimbangkan pertarungan melawan hewan biasanya ditentukan oleh intensitas atau tingkat tindakan yang mereka lakukan.

"Ini sedikit berbeda dengan keterampilan," tutur Briffa.

"Anda bisa melakukan sesuatu berulang-ulang, tapi mungkin Anda tidak melakukannya dengan baik," sambungnya.

Menurut Briffa, keterampilan bertarung hewan ditentukan oleh efisiensi, keakuratan, dan presisi  yang mereka tunjukkan. Komponen penting lainnya adalah kesesuaian dari tindakan yang dipilih pada waktu tertentu sepanjang pertarungan, dengan mempertimbangkan faktor lingkungan dan perilaku lawan.

Robert Elwood, profesor perilaku hewan dari Universitas Queen Belfast yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut mengatakan, saran untuk mempertimbangkan peran keterampilan dalam konteks hewan masih asing dan seharusnya mendorong penelitian selanjutnya.

"Tampaknya sangat jelas, tapi seing sains mengabaikan yang sudah jelas," ujar Elwood.

Sesuai dengan observasi peneliti, ketika terjadi perbedaan ukuran dan kekuatan pada hewan yang bertarung, kadang kala pemenangnya adalah yang lebih kecil atau lebih lemah.

"Ini sering dianggap sebagai kesalahan eksperimantal, namun Briffa dan Lane menawarkan kemungkinan alternatif yaitu beberapa individu memiliki perbedaan keterampilan," sambung Elwood.

Baca: Terekam Kamera, Anjing Laut Bertarung Melawan Gurita

Kesulitan penelitian ini adalah menemukan cara untuk mengukur keterampilan.

Pada awalnya, Briffa berpikir untuk merekam gerakan binatang dalam 3D. Hal ini memungkinkan peneliti membandingkan pergerakan para pemenang dengan yang kalah.

Dengan cara tersebut diharapkan dapat mengidentifikasi tindakan yang bisa menandakan keterampilan petarung.

Briffa dan timnya telah memiliki beberapa hasil yang mendukung gagasan tersebut dari penelitian sebelumnya.

Pada penelitian sebelumnya, diperlihatkan para umang-umang yang bertarung dengan mengetuk cangkangnya untuk melawan lawan mereka.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau