KOMPAS.com - Efek kabut asap dan polusi udara yang kita hirup, sangat mungkin memicu timbulnya infeksi saluran pernapasan atas (ISPA).
Infeksi saluran pernapasan atas atau ISPA adalah infeksi akut yang menyerang satu komponen saluran pernapasan bagian atas.
Bagian saluran pernapasan atas yang terkena bisa meliputi hidung, sinus, faring, dan laring.
Bagian sistem pernapasan tersebut akan mengarahkan udara yang kita hirup dari luar ke trakea dan akhirnya ke paru-paru di mana respirasi berlangsung.
Baca juga: Kabut Asap Melanda, Kenali Gejala ISPA yang Mengintai Anda
Penyakit ISPA pun ada dua jenis, yakni ringan dan berat.
Penyakit ISPA ringan
Penyakit ISPA ringan pengobatannya bisa dilakukan di rumah. Pengobatan ini bertujuan untuk mengurangi rasa tidak nyaman.
Dilansir Hello Sehat, pasien yang mengalami ISPA ringan dapat mengonsumsi obat untuk mengurangi gejala. Salah satunya obat acetaminophen untuk mengurangi demam.
Dokter mungkin akan meresepkan obat antibiotik jika ada komplikasi bakteri, seperti pneumonia bakteri dalam ISPA.
Selain obat, vitamin C juga bisa dikonsumsi untuk mengobati ISPA. Pasalnya, vitamin C dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Selain itu, buatlah diri Anda merasa nyaman, perbanyaklah istirahat, minum banyak cairan hingga menghindari terjadinya tanda-tanda dehidrasi, seperti mulut kering, jarang atau tidak buang air kecil, mata cekung, dan ketidaknyamanan ekstrem atau kantuk.
Penyakit ISPA berat
Pada kasus yang parah, perawatan rumah sakit dapat menjadi pilihan utama.
Ketika Anda masuk rumah sakit untuk kasus ISPA berat, mungkin Anda akan diberi cairan intravena dan oksigen.
Bayi dan anak-anak yang dirawat di rumah sakit juga dapat dihubungkan ke mesin pernapasan untuk meringankan pernapasan.