Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polusi Udara Bisa Memicu Diabetes, Berikut Penjelasannya

Kompas.com - 20/08/2019, 19:04 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Editor

KOMPAS.com - Hidup di kota-kota besar menuntut Anda untuk menggunakan masker setiap kali keluar rumah. Hal ini karena tingkat polusi udara yang cukup tinggi.

Dilansir dari laman AirVisual, indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta per tanggal 19 Agustus 2019, mencapai angka 154. Pada hari ini, Jakarta juga menempati posisi pertama sebagai kota dengan udara yang paling tidak sehat di dunia.

Polusi udara berdampak buruk bagi manusia. Selain meresahkan, polusi udara juga dapat menimbulkan berbagai penyakit, mulai dari penyakit yang ringan seperti sesak napas hingga yang berat seperti diabetes.

Dilansir dari artikel Kompas.com, 11 Juli 2019, Catatan Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengungkapkan bahwa polusi udara merupakan pemicu dari penyakit kencing manis atau yang biasa disebut dengan diabetes. Bagaimana bisa?

Baca juga: Studi Buktikan Lembur Tingkatkan Risiko Diabetes Pada Perempuan

Dikutip dari laman Medical News Today, 6 Juli 2018, polusi udara dan diabetes merupakan penyebab dari kematian jutaan orang.

Dari data kualitas udara yang dirilis oleh World Health Organization (WHO), terlihat bahwa 80 persen udara di kota-kota besar tidak memenuhi kriteria WHO. Sementara itu, berdasarkan data WHO tahun 2014; 8,5 persen orang dewasa terkena diabetes dan pada 2015, 1,6 juta jiwa meninggal akibat penyakit ini.

Penelitian di Missouri, Amerika Serikat, yang dipublikasikan dalam jurnal The Lancet Planetary Health menunjukkan bahwa ada hubungan yang kuat antara polusi udara dan diabetes.

Dalam penelitian tersebut, para ahli menganalisis dampak polusi terhadap sekelompok mantan tentara Amerika Serikat yang tidak pernah terkena diabetes. Mereka mengikuti perkembangan kesehatan para partisipan sekitar 8,5 tahun.

Baca juga: Jakarta Darurat Polusi Udara, Bagaimana Cara agar Tidak Jatuh Sakit?

Hasilnya, polusi udara berkontribusi terhadap 3,2 juta kasus diabetes dan hilangnya 8,2 juta tahun hidup sehat pada 2016. Angka terakhir ini mewakili sekitar "14 persen dari semua tahun hidup sehat yang hilang akibat diabetes" karena semua penyebab.

Para peneliti tidak mengetahui secara jelas mekanisme polusi terhadap diabetes. Namun, beberapa polutan telah diketahui dapat masuk ke aliran darah dan memengaruhi metabolisme tubuh serta berinteraksi langsung terhadap jaringan dan organ. Proses dalam tubuh ini juga memungkinkan untuk mempengaruhi sensitivitas dan jumlah insulin dalam tubuh.

Selain itu, polusi udara juga merupakan salah satu pemicu stres yang merupakan faktor risiko dari kolesterol tinggi, diabetes dan turunnya sistem imun. (Hana Nushratu)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau