Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/09/2019, 19:07 WIB
Ellyvon Pranita,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kabut asap kembali melanda beberapa wilayah Indonesia. Meski tak separah tragedi kabut asap pada tahun 2015 lalu, namun efek samping gangguan pernafasan seperti Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) mungkin mulai mengintai.

Oleh karena itu, baiknya Anda mengetahui apa dan bagaimana gejala ISPA terjadi.

Dilansir dari Hellosehat.com, ISPA merupakan infeksi akut yang menyerang satu komponen saluran pernapasan bagian atas. Bagian tubuh yang terkena bisa meliputi hidung, sinus, faring, dan laring.

Bagian sistem pernapasan tersebut akan mengarahkan udara yang kita hirup dari luar ke trakea dan akhirnya ke paru-paru di mana respirasi berlangsung.

Baca juga: Waspadai Penyakit ISPA Saat Mudik

Meskipun ISPA dapat terjadi kapan saja, tapi penyakit ini paling sering terjadi pada musim hujan tepatnya bulan September sampai Maret. Selain itu, juga pada musim kemarau dengan banyaknya kasus karhutla.

Tanda-tanda dan gejala ISPA

Ada beberapa gejala yang kebanyakan tidak Anda sadari. Salah satunya adalah hidung tersumbat dan pilek. Bila Anda mulai merasakan gejala tersebut, segera minum obat dan istirahat di rumah. Bila semakin parah, silakan cek dan periksa ke dokter.

Kedua, batuk kering tanpa dahak yang dihasilkan dari paru-paru. Demam ringan merupakan salah satu ciri-ciri tubuh yang sedang melawan virus dan bakteri yang masuk ke dalam tubuh.

Ketiga, sakit tenggorokan, dan sakit kepala ringan, serta bernapas cepat atau kesulitan bernapas. Keempat, warna kebiruan pada kulit akibat kurangnya oksigen.

Kemudian, gejala sinusitis seperti wajah terasa nyeri, hidung beringus, dan kadang-kadang rasa sakit dan demam. Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas.

Baca juga: BMKG: Kabut Asap di Sumatera dan Kalimantan Berpotensi Meningkat

Anda harus menghubungi dokter Anda jika memiliki gejala yang Anda alami sudah semakin parah seperti berikut: 

1. Menggigil, demam, dan sesak napas yang tidak biasa. Bisa menjadi tanda bahwa ada masalah pada saluran pernapasan atas. Sebab, mungkin terdapat adanya infeksi yang berpotensi lebih serius seperti influenza, pneumonia, atau bronkitis akut.

Mereka yang berusia di bawah 2 tahun, hamil, atau penderita asma harus berkonsultasi dengan dokter jika mengalami sesak napas.

2. Mual, muntah, dan diare terjadi pada waktu yang bersamaan dengan infeksi saluran pernapasan atas yang tidak kunjung sembuh.

3. Bayi yang berusia kurang dari tiga bulan yang mengalami demam harus diperiksa langsung oleh dokter karena sistem kekebalan tubuh mereka belum sepenuhnya berkembang dan bisa terjadi infeksi lainnya.

4. Pasien yang kekebalan tubuhnya berkurang karena obat atau penyakit harus menghubungi dokter jika mereka mengalami demam, meskipun hal itu nampaknya disebabkan oleh infeksi saluran pernapasan atas.

5. Karena pilek pada umumnya sembuh dalam waktu seminggu, jika tidak sembuh dalam jangka waktu tersebut, mungkin menjadi indikasi agar Anda berkonsultasi dengan dokter.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

5 Sayuran Berwarna Kuning yang Sangat Sehat

5 Sayuran Berwarna Kuning yang Sangat Sehat

Oh Begitu
Seperti Apa Fosil Laba-laba Terbesar yang Ditemukan di Australia?

Seperti Apa Fosil Laba-laba Terbesar yang Ditemukan di Australia?

Fenomena
Apa yang Membuat Madu Tidak Bisa Membusuk?

Apa yang Membuat Madu Tidak Bisa Membusuk?

Oh Begitu
Mengapa Lidah Jerapah Berwarna Biru?

Mengapa Lidah Jerapah Berwarna Biru?

Oh Begitu
Fakta-fakta Stasiun Luar Angkasa Internasional, 'Rumah' Para Astronaut

Fakta-fakta Stasiun Luar Angkasa Internasional, "Rumah" Para Astronaut

Oh Begitu
10 Makanan Tinggi Vitamin A yang Baik untuk Mata

10 Makanan Tinggi Vitamin A yang Baik untuk Mata

Oh Begitu
Mengapa Buah dan Sayur Berwarna Ungu Sangat Sehat?

Mengapa Buah dan Sayur Berwarna Ungu Sangat Sehat?

Oh Begitu
Berapa Lama Bintang Hidup?

Berapa Lama Bintang Hidup?

Oh Begitu
Manfaat Bit untuk Kesehatan yang Sayang Dilewatkan

Manfaat Bit untuk Kesehatan yang Sayang Dilewatkan

Kita
Virus Baru Ditemukan di Tempat Terdalam di Dunia

Virus Baru Ditemukan di Tempat Terdalam di Dunia

Oh Begitu
Bagaimana Cara Membuat Margarin Bebas Lemak Trans?

Bagaimana Cara Membuat Margarin Bebas Lemak Trans?

Oh Begitu
Bagaimana Warna-warni Muncul di Sayap Kupu-Kupu?

Bagaimana Warna-warni Muncul di Sayap Kupu-Kupu?

Oh Begitu
Usia Berapa Seseorang Merasa Paling Bahagia ?

Usia Berapa Seseorang Merasa Paling Bahagia ?

Kita
Apa Manfaat Pandan untuk Kesehatan?

Apa Manfaat Pandan untuk Kesehatan?

Oh Begitu
Berapa Usia Bintang Tertua di Alam Semesta?

Berapa Usia Bintang Tertua di Alam Semesta?

Oh Begitu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com