Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi: Ada Banyak Lipstik dan Kosmetik Berbahan Dasar Minyak Hiu

Kompas.com - 25/07/2018, 17:36 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Sumber Newsweek

KOMPAS.com - Hati hiu mengandung minyak yang berfungsi untuk membuat mereka mengapun. Namun, minyak hiu yang dikenal sebagai squalene ternyata dimanfaatkan berbagai oknum sebagai bahan dasar pembuatan kosmetik, salah satunya lipstik.

Tidak hanya sebagai bahan campuran lipstik atau lip balm, minyak hiu juga digunakan sebagai bahan dasar pembuatan lotion dan pelembab.

Menurut Cosmetic Ingredient Review yang dilakukan Personal Care Council, minyak hiu telah digunakan sebagai bahan utama pembuatan kosmetik sejak 25 tahun terakhir.

Perlu diketahui, squalene alami juga dapat ditemukan di minyak zaitun, minyak gandum, dan minyak kelapa sawit. Namun, jumlah terbanyak ditemukan pada minyak hati ikan hiu.

Baca juga: Benarkah Lipstik Jadi Ancaman Kehidupan Orangutan dan Spesies Lainnya?

Gavin Naylor, ilmuwan sekaligus direktur Florida Program for Shark Research mengatakan studi ini mengungkap ancaman lain bagi populasi hiu. Tak hanya dijadikan sumber protein dalam kuliner China, namun permintaannya untuk kosmetik adalah ancaman baru.

Naylor tidak dapat memastikan berapa banyak hiu di seluruh dunia yang diburu tiap tahunnya. Dugaannya, ada jutaan hiu yang terbunuh untuk mendukung industri kosmetik.

"Perkiraan saat ini, sekitar 2.000 ton squalene berasal dari hati ikan hiu yang diburu setiap tahunnya," ujar Naylor dilansir Newsweek, Selasa (24/7/2018).

Naylor menuturkan, minyak telah diekstraksi setidaknya selama 200 tahun. Pada abad ke-18, squalene digunakan untuk menyalakan lambu dan sebagai pelumas. Sebab itu, penggunaan squalene dalam dunia industri kosmetik terhitung masih baru.

40 tahun lalu, sebagian besar minyak yang dipanen berasal dari hati hiu penjemur Cetorhinus maximus. Seiring perkembangan teknologi yang makin maju, kini penangkapan hiu meluas ke laut dalam. Hiu gulper yang masuk dalam keluarga Centrophoridae juga ikut diburu.

Perburuan hiu umumnya dilakukan di Atlantik Utara, sekitar Australia dan Selandia Baru. Selain itu, kawasan Asia Tenggara yang dianggap keamanannya kurang juga menjadi peluang lain para pemburu ilegal.

Menurut konservasi laut BLOOM Perancis, sekitar 90 persen squalene hiu yang didapat pemburu ilegal dijual ke produsen kosmetik.

Terkait hal ini, Rebecca Greenberg yang seorang ahli kelautan mengungkap beberapa produsen kosmetik besar di dunia mengakui pernah menggunakan minyak ikan hiu dan kini mereka berhenti menggunakannya.

Baca juga: Jangan Mau Ditipu, Ikuti Tips Ini untuk Memilih Kosmetik yang Aman

"Mereka mengaku mempunyai tanggung jawab sosial dan karenanya mereka memutuskan untuk tidak lagi berkontribusi pada kepunahan hiu," kata Rebecca kepada The Telegraph.

Pada 2008, dua perusahaan kosmetik raksasa, L'Oréal dan Unilever setuju untuk berhenti menggunakan minyak hiu sebagai bahan utama pembuatan krim pelembab dan lipstik.

"Kami mendorong konsumen untuk pintar dan bijak dalam membeli kosmetik, dengan memberi produk dari perusahaan yang tidak menggunakan produk berbasis hewan atau yang telah memutuskan untuk menggantinya," imbuh Rebecca.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau