Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lawan Krisis Air Bersih, Alat Ini Bikin Laut Mati Aman Diminum

Kompas.com - 09/04/2018, 19:31 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Laut mati yang terletak di antara Yordania dan bagian barat Palestina sangat terkenal memiliki kandungan garam yang tinggi.

Kalau air laut pada umumnya memiliki kadar garam rata-rata 3 persen, laut mati memiliki kandungan garam mencapai 32 persen.

Jika diminta membayangkan bagaimana kalau meminum air dari laut mati mungkin kita akan segera menyerah. Namun, berkat penelitian dari ilmuwan Texas, air laut mati dapat dikonsumsi. Ini berarti juga dapat berlaku untuk air tercemar lainnya.

Baca juga : Krisis Air Bersih Ancam Jakarta, LIPI Usulkan 2 Solusi

Ilmuwan dari Universitas Texas di Austin, AS, menegaskan berhasil menciptakan generator uap surya yang dapat menghasilkan air minum bersih dan aman dikonsumsi, bahkan dari laut mati sekali pun.

Seperti namanya, alat ini menggunakan bantuan sinar matahari serta hidrogel. Hidrogel adalah gel yang dapat memurnikan air.

Dalam laporan yang terbit di Nature Nanotechnology, peneliti menjelaskan bagaimana energi matahari dapat menggerakkan penguapan air pada generator uap surya.

Caranya, peneliti meletakkan wadah berisi air kotor di bawah sinar matahari. Di atas air itu, peneliti meletakkan evaporator atau alat penguapan yang sudah diberi hidrogel.

Dengan bantuan sinar matahari, uap air akan muncul dari permukaan hidrogel dan ditangkap oleh kondensor transparan untuk menyimpan air yang telah dimurnikan.

Tim mengatakan alat ini dapat dipraktikkan pada sumber air apapun, tak terkecuali laut mati. Saat metode ini diujikan pada sampel laut mati, peneliti berkata warna airnya memudar dan kadar garamnya turun drastis, sesuai standar minum yang diberikan Badan Kesehatan Dunia (WHO).

Menurut tim peneliti, metode desalinasi atau metode mengubah air garam menjadi air laut ini jauh lebih murah dan lebih ramah lingkungan dibanding metode desalinasi yang lain.

"Uji coba kami dapat menghasilkan 25 liter per meter persegi air bersih setiap hari yang cukup untuk kebutuhan rumah tangga dan bahkan daerah bencana," kata pemimpin penelitian Guihua Yu dalam sebuah pernyataan dilansir IFL Science, Jumat (6/4/2018).

Baca juga : Untuk Atasi Krisis Air, Ilmuwan Ciptakan Cara Memanen Air dari Udara

Menurut PBB, banyak orang meninggal setiap tahun karena tidak dapat mengonsumsi air bersih terutama saat perang atau dalam bencana.

Saat ini ada satu dari sembilan orang yang kesulitan mendapat air bersih. Jumlah ini akan semakin meningkat dalam dua dekade mendatang.

PBB memperkirakan pada 2050 satu dari empat orang di dunia akan memiliki akses terbatas untuk memenuhi kebutuhan air tawar dan bersih, sehingga kita harus mencari solusinya.

Peneliti berharap langkah ini dapat dipraktikkan agar semua orang dapat memasok kebutuhan air bersih.

"Energi utama matahari sebagai sumber panas memiliki potensi besar sebagai sumber energi distilasi atau penyulingan. Ini alternatif bagus untuk desalinasi air," ujar rekan penulis Fei Zhao.

Berikut video penyulingan air yang murah dan ramah lingkungan terbaru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau