Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mungkinkah Astronot Tambah Tinggi 9 Cm di Antariksa? Sains Jelaskan

Kompas.com - 10/01/2018, 20:24 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

Sumber BBC, AFP

KOMPAS.com - Baru-baru ini, seorang Astronot Jepang, Norishige Kanai membuat kehebohan publik. Pasalnya dia berkicau di media sosial telah tumbuh 9 sentimeter.

"Selamat pagi, semuanya, saya punya pengumuman besar hari ini. Kami mengukur tubuh setelah mencapai ruang angkasa, dan wow, wow, saya benar-benar tumbuh sebanyak 9cm!" kicau Kanai di twitter.

Memang sudah umum jika astronot tumbuh tinggi ketika di luar angkasa. Tapi biasanya, mereka hanya tumbuh 2 sampai 5 sentimeter saja.

Tentu angka yang disebut Kanai tersebut kemudian menjadi sesuatu yang luar biasa. Apalagi, Kanai baru tinggal selama 3 minggu di stasiun luar angkasa ISS.

Baca juga: Apa Itu Demam Antariksa, Kondisi Aneh yang Menyerang Astronot?

"Saya tumbuh seperti tanaman hanya dalam tiga minggu Tidak ada yang seperti ini sejak SMA," tulisnya lagi.

Bertambah tingginya astronot ketika di luar angkasa disebabkan tidak adanya gravitasi. Itu membuat ruas tulang belakang para astronot menyebar dan membuat mereka lebih tinggi.

"Sembilan sentimeter sangat banyak, tapi ada kemungkinan, mengetahui bahwa setiap tubuh manusia berbeda," kata Libby Jackson dari British Space Agency dikutip dari BBC, Selasa (09/01/2018).

"Anda menjadi lebih tinggi di ruang angkasa saat tulang belakang Anda melayang terpisah, biasanya sekitar dua sampai lima sentimeter. Ada perbedaan pertumbuhan untuk masing-masing orang, dan semua orang merespon dengan berbeda," sambungnya.

Dalam kicauannya, Kanai juga menuliskan kekhawatirannya tidak muat di kursi Soyuz, pesawat ruang angkasa yang akan membawanya pulang pada Juni 2018 mendatang.

Hal tersebut sangat wajar, mengingat setiap kapal luar angkasa memiliki batas ketinggian pada tempat duduknya. Jika anggota kru menjadi terlalu tinggi, maka bisa jadi ini akan menimbulkan masalah.

Kanai sendiri diketahui memiliki tinggi 1,8 meter ketika di bumi. Tinggi tersebut tidak biasa jika dibandingkan dengan tinggi rata-rata pria di Jepang yaitu 1,71 meter, menurut survei statistik terbaru.

Baca juga: John Young, Satu Lagi Astronot yang Pernah Menginjak Bulan Meninggal

Untuk memastikan pertumbuhan tingginya, Kanai kemudian mengukur kembali dirinya. Hal ini dia lakukan setelah seorang koleganya dari Rusia mengatakan bahwa "sentakan" pertumbuhan tinggi 9 sentimeter tidak mungkin.

Dilansir dari AFP, Rabu (10/01/2018), pada pengukuran tinggi kedua ini, Kanai mengoreksi kisahnya. Ternyata dia hanya bertambah tinggi sebanyak 2 sentimeter saja.

Kanai kemudian membuat permintaan maaf untuk apa yang dia gambarkan sebagai "berita palsu".

"Saya agak lega karena saya mungkin bisa masuk ke pesawat Soyuz," kicaunya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau