Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Demam Antariksa, Kondisi Aneh yang Menyerang Astronot?

Kompas.com - 09/01/2018, 07:05 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

KOMPAS.com – Sebuah studi baru membeberkan kondisi aneh yang menyerang astronot ketika menjalani misi ruang angkasa selama 2,5 bulan atau lebih.

Disebut demam antariksa, para peneliti menulis bahwa keadaan tak berbobot di lingkungan bergravitasi rendah menyebabkan suhu tubuh meningkat satu derajat celcius.

Para peneliti menemukan kondisi tersebut setelah merekam suhu tubuh 11 astronot sebelum, selama, dan sesudah menjalani misi di International Space Station (ISS).

Dipaparkan dalam publikasi di jurnal Scientific Report; mereka mendeteksi bahwa ketika berolahraga di ISS, suhu tubuh astronot sering kali melebihi 40 derajat celcius. Padahal, suhu tubuh normal manusia adalah 37 derajat celcius dan kenaikan satu derajat saja berpotensi mengancam nyawa.

Baca juga : John Young, Satu Lagi Astronot yang Pernah Menginjak Bulan Meninggal

Deviasi suhu juga terdeteksi ketika astronot beristirahat, yakni 38 derajat celcius.

Menurut para peneliti, demam antariksa disebabkan oleh kondisi tanpa gravitasi di luar angkasa yang membuat astronot sulit berkeringat, dan keringat sulit menguap.

Hanns-Christian Gunga, pakar pengobatan ruang angkasa di klinik Charite yang memimpin studi berkata bahwa dalam kondisi tak berbobot, tubuh kita kesulitan memindahan kelebihan panas tubuh ke lingkungan.

Dari penemuan ini, para peneliti menulis bahwa demam antariksa, berpotensi memiliki dampak terhadap misi panjang, terutama dari kondisi kesehatan, kesejahteraan, dan dukungan astronot.

Fenomena ini, imbuh para peneliti, akan berdampak pada masyarakat masa depan yang menjelajah ruang angkasa dan kemampuan manusia untuk beradaptasi dengan perubahan iklim.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com