Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asteroid "Tengkorak" Akan Melintasi Bumi Kembali Pada 2018

Kompas.com - 21/12/2017, 20:32 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

Sumber PHYSORG

KOMPAS.com - Sebuah asteroid berbentuk tengkorak akan melintasi bumi pada 2018. Sebelumnya, asteroid ini pernah melintasi bumi oada 2015 dengan jarak yang cukup dekat.

Asteroid 2015 TB145 adalah asteroid yang melintasi bumi pada malam Haloween 2015. Inilah mengapa benda ini juga dijuluki asteroid spooky, selain bentuknya tengkorak, ia pun datang pada malam Haloween.

Asteroid ini diperkirakan akan kembali melintasi bumi pada November 2018. Sayangnya, jaraknya lebih jauh dari saai benda ini melintas pada 2015 lalu.

Pada 2015, asteroid spooky berada di jarak yang relatif dekat dengan bumi, yaitu 486.000 kilometer saja atau sekitar 1,3 kali jarak ke bulan. Asteroid aneh ini pertama kali ditemukan oleh para astronom pada 10 Oktober 2015 dengan teleskop Pan-STARRS di Hawaii.

Baca juga: Batu atau Kapal Alien? Para Astronom Selidiki Asteroid Oumuamua

NASA pun menangkap gambar asteroid ini menggunakan Teleskop Radio Green Bank di West Virginia dan Radio Arecibo di Puerto Rico. Dalam pengamatan keduanya, asteroid ini kadang-kadang terlihat menyerupai tengkorak manusia karena kondisi pencahayaan pada momen tertentu.

Para ilmuwan Eropa, termasuk Pablo Santos-Sanz dari Institute of Astrophysics of Andalusia (IAA-CSIC), mengorganisir pengamatan terhadap asteroid ini. Hasilnya, karakteristik asteroid spooky dipublikasikan dalam jurnal Astronomy & Astrophysics.

"Ini adalah asteroid tipe Apollo yang deket dengan bumi (NEA)," ungkap Santos-Sanz dikutip dari Phys.org, Rabu (20/12/2017).

"Kedekatan obyek kecil ini berarti kecerahan yang lebih tinggi, jadi kami memutuskan untuk mempelajarinya dengan berbagai teknik pengamatan: di satu sisi, menggunakan teleskop optik dari beberapa observatorium di Spanyol. Di sisi lain, kami menganalisisnya melalui inframerah pertengahan menggunakan VISIR Very Large Telescope (VLT) di European Southern Observatory (ESO) di Cerro Paranal, Chile," sambungnya.

Dari pengamatan di Spanyol, para peneliti menemukan bahwa periode rotasi obyek ini paling mungkin adalah 2,94 jam. Dengan kata lain, waktu tersebut adalah perkiraan panjang harinya.

Namun mereka juga mengingatkan bahwa tidak bisa mengesampingkan kemungkinan lain, yaitu 4,78 jam sebagai solusi lain yang konsisten dengan data optik mereka.

Para peneliti juga yakin akan mendapatkan lebih banyak data saat asteroid ini mendekati bumi pada November 2018 yang akan datang. Meski jarak asteroid ini nantinya lebih jauh, yaitu 105 kali rata-rata jarak ke bulan.

Baca juga: Ini 3200 Phaethon, Asteroid Aneh yang Jadi Induk Hujan Meteor Geminid

"Meskipun pendekatan ini tidak akan begitu menguntungkan, kami akan dapat memperoleh data baru yang dapat membantu meningkatkan pengetahuan kita tentang benda ini dan benda lain yang serupa yang mendekati planet kita," ujar Santos-Sanz.

Thomas G. Muller, peneliti dari Max-Planck-Institut für extraterrestrische Physik, Jerman mengatakan, "Pertemuan berikutnya yang sedikit lebih menarik akan terjadi pada hari Halloween di tahun 2088, ketika objek mendekati Bumi sampai jarak sekitar 20 kali jarak ke bulan."

"Pertemuan pada hari Halloween 2015 adalah pendekatan terdekat dari objek seukuran itu sejak 2006, dan kejadian serupa berikutnya adalah berlakunya 137108 (1999 AN10) pada tanggal 7 Agustus 2027. Kemudian, 99942 Apophis akan mengikuti pada tanggal 13 April 2029 dengan jarak sekitar 0,1 kali jarak ke bulan," sambung Muller yang juga co-author untuk penelitian ini.

Granada

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau