Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mamalia Dulu Makhluk Malam, Hantaman Asteroid Lalu Mengubah Takdirnya

Kompas.com - 07/11/2017, 21:02 WIB
Monika Novena

Penulis

KOMPAS.com - Dahulu kala nenek moyang mamalia adalah hewan nokturnal, hewan yang aktif di malam hari.

Namun hantaman asteroid yang menghantam bumi dan memicu kepunahan dinosaurus tanpa disadari juga mengubah garis hidup pendahulu mamalia.

Sebuah studi yang di terbitkan di Nature Ecology & Evolution mengungkapkan setelah peristiwa tersebut, mamalia mulai berubah hidup di siang hari atau diurnal.

"Terus terang kami terkejut dengan korelasi antara punahnya dinosaurus dengan awal aktivitas siang hari pada mamalia," kata Roi Maor, peneliti dari Sekolah Zoologi Universitas Tel Aviv seperti dikutip dari Inverse, Senin (6/11/2017).

Teori yang mengemukakan bahwa nenek moyang mamalia nokturnal telah ada beberapa waktu.

Beberapa ilmuwan berasumsi bahwa mamalia kuno hidup nokturnal karena tidak bisa bersaing mencari makan dengan dinosaurus yang aktif di siang hari. Atau mamalia kuno ingin menghindari dimangsa oleh dinosaurus sendiri.

Namun baru kali ini penelitian tersebut dilakukan. Penelitian ini juga mencoba memberi tanggal kapan transisi tersebut dimulai.

Penelitian tersebut dilakukan dengan meneliti data 2.415 spesies mamalia yang ada saat ini. Peneliti dari University College London dan Museum Sejarah Alam Steinhardt di Tel Aviv menggunakan algoritma komputer untuk merekonstruksi pola aktivitas nenek moyang mamalia.

Baca Juga: Sains di Balik Fenomena Merinding, Apa yang Sebenarnya Terjadi?

Hasilnya ditemukan jika ada dua pohon keluarga mamalia yang berbeda, yang keduanya mengungkapkan bahwa nenek moyang mamalia ini beralih dari kehidupan nokturnal ke kehidupan siang hari setelah dinosaurus menghilang.

Prosesnya terjadi secara bertahap selama sejuta tahun.

"Sangat sulit menghubungkan perubahan perilaku pada mamalia yang sudah hidup begitu lama hingga kondisi ekologis seperti saat ini. Namun kami melihat korelasi yang jelas dalam temuan kami," kata Tamar Dayan, peneliti lain yang terlibat dalam studi ini.

Para peneliti menemukan bahwa moyang simian  adalah mamalia yang pertama kali beralih dari aktivitas malam hari ke siang hari.

Dan sekarang, simian memiliki ketajaman visual dan persepsi warna yang sebanding dengan kadal dan burung yang nenek moyangnya selalu aktif di siang hari.

"Ini menunjukkan monyet dan kera, termasuk manusia adalah satu-satunya mamalia yang mengembangkan matanya seperti hewan yang hidup di siang hari atau diurnal," katanya.

Namun tidak semua mamalia kemudian berevolusi seperti primata. Seperti yang kita lihat saat ini masih banyak juga mamalia yang nokturnal.

Jadi adanya studi ini akhirnya sekaligus menjawab mengapa beberapa mamalia masih memiliki kemampuan beradaptasi dan bertahan di lingkungan gelap. Seperti misalnya antelop atau karnivora lain yang mempunyai indera penglihatan dan penciuman yang tajam sehingga bisa mendukung di malam.

Baca Juga: Terungkap, Inilah Rencana Penyelamatan Bumi dari Asteroid

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau