Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Dinyatakan Sembuh, Virus Corona Masih Ada dalam Tubuh

Kompas.com - 01/03/2020, 18:01 WIB
Sri Anindiati Nursastri

Penulis

KOMPAS.com – Sebuah studi membuktikan bahwa virus corona SARS-CoV-2 (penyebab Covid-19) bisa bertahan dalam tubuh 2 minggu lamanya usai pasien dinyatakan sembuh.

Penelitian tersebut dilakukan usai Jepang melaporkan kasus pertama pasien Covid-19 yang menjadi sakit untuk kedua kalinya.

Studi tersebut dipublikasikan dalam jurnal JAMA pada Kamis (27/7/2020). Studi itu dilakukan kepada empat profesional medis berusia 30-36 tahun yang menangani langsung Covid-19.

Baca juga: Pria Jepang yang ke Bali, Mungkinkah Positif SARS-CoV-2 tapi Negatif Covid-19?

Mereka tertular Covid-19 kemudian dirawat di Zhongnan Hospital milik Wuhan University, China. Mengutip Live Science, Minggu (1/3/2020), mereka dirawat pada 1 Januari-15 Februari 2020.

Empat pasien tersebut dinyatakan sembuh, dan hanya satu yang masuk rumah sakit karena penyakit tersebut. Keempatnya diberikan oseltamivir, yang lebih dikenal dengan merk Tamiflu.

Keempat pasien tersebut dinyatakan sembuh usai gejala-gejalanya berkurang. Selama dua hari berturut-turut, hasil tes Covid-19 mereka baik alias negatif.

Baca juga: WHO: Risiko Penyebaran dan Dampak Covid-19 Sangat Tinggi Saat Ini

Usai dinyatakan sembuh, keempat pasien tersebut diminta untuk karantina di rumah masing-masing selama 5 hari. Kemudian usai 5 hari, mereka melakukan tes swab tenggorokan setiap harinya hingga hari ke-13.

Hasilnya, setiap tes yang diambil antara hari ke-5 hingga hari ke-13 memiliki hasil positif.

“Penemuan ini menekankan bahwa pasien yang telah dinyatakan sembuh masih memungkinkan menjadi pembawa virus,” tutur Krys Johnson, peneliti epidemiologi dari College of Public Health, Temple University, Philadelphia.

Zika dan Ebola

Bukan hal yang baru sebuah virus masih berada dalam tubuh usai seseorang dinyatakan sembuh. Ahli virologi dari Michigan Tech University, Ebenezer Tumban menyebutkan bahwa virus Zika dan Ebola juga memiliki karakteristik yang sama.

Bahkan, sebut Tumban, dua virus tersebut bertahan berbulan-bulan di dalam tubuh usai pasiennya sembuh.

Baca juga: Update Virus Corona 29 Februari: 85.206 Orang di 62 Wilayah Terinfeksi

Soal studi yang dilakukan pada empat pasien di Wuhan, Tumban menyebutkan, hal itu merupakan kondisi pasca diberikannya Tamiflu.

Usai Tamiflu selesai diberikan, virus kembali memperbanyak diri pada level yang minim. Jumlah virus yang sedikit tidak akan memberikan gejala apapun bagi pasiennya.

Baca juga: Pasien Meninggal di Semarang karena H1N1, Ini Kemiripan Gejalanya dengan Covid-19

Meski begitu, ketika orang yang dinyatakan sembuh tersebut bersin atau batuk, kemungkinan virus menular pada orang lain tetap besar.

“Mereka (pasien yang telah sembuh) harus berhati-hati ketika di dalam rumah. Tidak berbagi minum dalam satu gelas dengan orang lain, juga mencuci tangan sesering mungkin,” tutur Tumban.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Fenomena
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Fenomena
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Kita
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Oh Begitu
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Oh Begitu
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Oh Begitu
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Oh Begitu
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Kita
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
Fenomena
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Oh Begitu
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Oh Begitu
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Oh Begitu
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Oh Begitu
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Fenomena
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Kita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau