Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fase Baru Virus Corona di Amerika Tidak Terdeteksi, Ahli Peringatkan

Kompas.com - 01/03/2020, 17:35 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

KOMPAS.com - Pakar kesehatan telah memperingatkan, kemungkinan ada banyak kasus infeksi virus corona Wuhan, Covid-19, yang tidak terdeteksi.

Para pejabat kesehatan publik Amerika Serikat, seperti melansir Science News, Minggu (1/3/2020), menginvestigasi bagaimana dua wanita asal California bisa terinfeksi virus corona yang tengah menyebar luas di dunia.

Para ahli menyebut kasus tersebut menandai fase baru wabah virus corona yang meresahkan di Amerika Serikat.

Awalnya, seorang wanita berusia 50 tahun dari Solano County dites positif terinfeksi virus ini pada 26 Februari.

Baca juga: Virus Corona Sulit Dihentikan, Ini yang Harus Dilakukan Dunia

Kasusnya merupakan yang pertama di Amerika Serikat, yang kemudian diketahui sebagai penyebaran komunitas.

Sebab, wanita tersebut tidak memiliki riwayat perjalanan ke daerah yang terkena dampak virus corona. Bahkan, tidak berinteraksi langsung dengan orang yang memiliki penyakit Covid-19.

Kasus kedua dengan penyebaran komunitas juga terjadi pada sepasang suami isteri dari Santa Clara County.

Dari laporan itu menunjukkan penyebaran virus corona kemungkinan beredar di setidaknya pada dua komunitas di AS.

Baca juga: Update Virus Corona 1 Maret: 86.992 Orang di 65 Wilayah Terinfeksi

Saat ini, sudah ada lebih dari 86.900 orang di dunia yang dilaporkan positif terinfeksi virus corona Wuhan, Covid-19.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 28 Februari mengungkapkan risiko penyebaran virus corona secara global menjadi sangat tinggi.

“Kami belum melihat bukti bahwa virus tersebut menyebar bebas di komunitas. Selama itu masalahnya, kita masih memiliki peluang untuk mengandung virus ini," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.

Terkait temuan infeksi Covid-19 di California, pejabat kesehatan masyarakat tidak meyakini bagaimana wanita pertama asal California ini dapat memiliki gejala parah yang kemudian menyebabkan penyakit tersebut.

Banyak infeksi virus mungkin tidak terdeteksi

Aubree Gordon, seorang ahli epidemiologi di University of Michigan di Ann Arbor mengatakan tanpa diketahui dari mana virus ini berasal, wanita itu mungkin bukan orang pertama yang terinfeksi di daerah itu.

"Itu [mungkin] berarti ada jumlah kasus lain yang tidak diketahui. Kemungkinan bukan jumlah yang sangat besar pada saat ini, tetapi mungkin ada sejumlah besar orang yang terinfeksi tetapi belum mulai menunjukkan gejala," jelas Gordon.

Salah satu alasan beberapa infeksi mungkin tidak diketahui, adalah karena saat ini adalah musim penyakit pernapasan.

Influenza dan flu biasa memiliki gejala yang mirip dengan Covid-19, kemungkinan itu merupakan penyebab utama pada sebagian besar kasus penyakit pernapasan di Amerika Serikat.

Baca juga: Kenapa Virus Corona Lebih Banyak Membunuh Pria Dibanding Wanita?

Di mana risiko virus corona masih relatif rendah, sehingga dapat membuat virus corona baru lebih sulit untuk dideteksi.

Para pejabat kesehatan setempat melakukan lebih banyak tes yang memungkinkan mereka menemukan lebih banyak kasus infeksi virus corona ini.

"Namun, tidak adanya bukti bukan berarti kemungkinan itu tidak ada," ujar Michael Osterholm, seorang ahli epidemiologi di University of Minnesota di Minneapolis.

Lebih lanjut para ahli menilai, kasus infeksi virus corona Wuhan di California mengisyaratkan bahwa kemungkinan ada infeksi tambahan yang tidak terdeteksi di seluruh negara.

Baca juga: Hati-hati, Sebar Hoaks Soal Virus Corona Bisa Kena Pasal Berlapis

"Orang perlu mempersiapkan diri untuk kemungkinan akan ada beberapa wabah atau bahkan penularan yang meluas di Amerika Serikat," kata Gordon.

Kasus infeksi virus corona yang sebabkan Covid-19, namun tidak terdeteksi mulai banyak bermunculan.

Seperti yang terjadi di Jerman, ketika seorang wanita dari China menularkan virus ke sejumlah temannya di Jerman, sebelum dia tahu kalau dia telah sakit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau