Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Misteri Tubuh Manusia: Kenapa Pipi Memerah saat Tersipu Malu?

Kompas.com - 29/02/2020, 19:02 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Ketika salah memanggil nama orang atau secara tidak sengaja memecahkan gelas di restoran, mungkin Anda akan merasa sangat malu sampai membuat pipi memerah.

Bahkan yang lebih aneh, ketika Anda mendapat perhatian positif seperti dipuji, pipi Anda juga akan memerah.

Pipi merah merona adalah fenomena unik yang dimiliki manusia. Menariknya, hal ini pun sempat menjadi misteri di kalangan ilmuwan.

Lantas, mengapa pipi bisa merah merona saat malu?

Baca juga: Misteri Tubuh Manusia, Kenapa Kita Punya Sidik Jari?

Dilansir The Insider, pipi merona adalah hasil dari sistem saraf simpatik, yang juga mengaktifkan adrenalin dalam pilihan fight or flight.

Ketika Anda mengalami semacam tekanan emosional, misalnya malu karena salah memanggil nama atau bertemu mata dengan seseorang yang disukai, tubuh akan melepaskan adrenalin.

Respon ini menyebabkan pembuluh darah melebar sehingga darah dan oksigen dapat bergerak lebih cepat mengalir.

Vena pada wajah juga akan melebar, menyebabkan lebih banyak darah mengalir di sana dan inilah yang membuat wajah memerah ketika malu.

Beberapa orang lebih mudah tersipu malu dibanding orang lain. Bahkan ada beberapa orang yang memiliki erythrophobia, yakni fobia atau ketakutan berlebih dalam diri sendiri ketika pipinya merona.

Kata Charles Darwin soal pipi memerah

Charles Darwin pernah menulis bahwa wajah memerah merupakan ekspresi paling aneh dan paling manusiawi.

Apa yang dikatakan Darwin itu pun disepakati oleh para ilmuwan modern. Dengan kata lain, ini masih menjadi teka-teki atau misteri bagi para ilmuwan.

Para ilmuwan sebenarnya masih belum meyakini kenapa wajah memerah, meski ada beberapa teori menarik terkait hal ini.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau