KOMPAS.com - Penggalian sebuah gua di Irak memberikan petunjuk baru mengenai kehidupan manusia Neanderthal.
Fosil-fosil yang ditemukan di sana mengungkap, jika sepupu kita tersebut sudah melakukan ritual pemakaman serta menggunakan bunga dalam seremoni mereka.
Peneliti menemukan kerangka tubuh Neanderthal dewasa bagian atas yang masih terawetkan dengan baik di Gua Shanidar, di Irak utara.
Kerangka yang dijuluki Shanidar Z ini hidup sekitar 70.000 tahun yang lalu dan diperkirakan berusia antara 40 sampai 50 tahun-an.
Baca juga: Bukti Baru, Neanderthal Kumpulkan Kerang dari Lautan untuk Bikin Alat
Hal menariknya, peneliti tak hanya menemukan kerangka manusia purba saja. Mereka juga menemukan serbuk sari kuno pada tulang serta sampel tanah di sekitar kerangka Shanidar Z.
Temuan ini pun memunculkan hipotesis bahwa Neanderthal telah melakukan praktek penguburan mayat dan melakukan upacara penguburan dengan bunga.
Hipotesis tersebut juga sekaligus memberikan pandangan baru mengenai Neanderthal yang sebelumnya disebut oleh para ahli bodoh serta kejam.
Meski begitu ada pihak lain yang tetap mengkritik hipotesis ini dan meragukan analisis upacara penguburan dengan bunga.
Alasannya, serbuk sari bisa saja terbawa dari hewan pengerat, serangga, atau kontaminasi modern dari orang-orang yang tinggal di gua.
"Awalnya memang skeptis mengingat banyaknya kritik atas bukti penguburan dengan bunga tersebut. Namun saya senang melihat analisis baru kami," kata Emma Pomeroy, peneliti dari University of Cambridge, seperti dikutip dari Guardian, Selasa (18/2/2020).
Baca juga: Bentuk Tengkorak Bisa Jadi Pertanda Anda Keturunan Neanderthal
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.