KOMPAS.com – Pusat Produksi Sel Punca dan Produk Metabolit Nasional Universitas Indonesia meluncurkan produk unggulannya Medicel, Medipro, dan StemGrow.
Keunggulan dari Medicel ialah dapat mengatasi penyakit-penyakit terminal seperti patah tulang gagal sambung, defek tulang kritis, pengapuran sendi lutut (osteoarthritis), serta kelumpuhan akibat cedera saraf tulang belakang (spinal cord injury).
Produk lainnya adalah Medipro yang merupakan bahan baku sediaan obat dan farmasi, diisolasi dari produk metabolit sel punca.
Baca juga: Sel Punca, Jawaban untuk Pengobatan Penyakit Degeneratif Pada Lansia
Selain itu, kaya akan faktor pertumbuhan yang sangat bermanfaat dalam proses regenerasi dan rejuvenation sel dan jaringan.
Terakhir, ada StemGrow yang merupakan sediaan untuk mengatasi permasalahan kebotakan (alopecia) dan penuaan kulit (skin aging).
“Produk sel punca ini mendapat perhatian yang luar biasa karena dianggap memberikan kesempatan bagi Indonesia bisa menjadi pemain dalam skala besar,” ucap Bambang P.S. Brodjonegoro, Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional, di acara Forum Diskusi: “Sinergi Triple Helix Bidang Kesehatan dan Obat” di Fakultas Kedokteran UI, Rabu (26/2/2020).
Medicel, Medipro, dan StemGrow dikembangkan oleh Dr. dr. Ismail Hadisoebroto, Sp.OT (K).
Produk ini diharapkan dapat membantu masyarakat Indonesia yang membutuhkan terapi sel punca tanpa harus ke luar negeri, sehingga dapat meringankan beban masyarakat dari segi finansial.
“Apalagi saat ini 90 persen bahan baku obat dan alat kesehatan itu impor,” kata Bambang.
Produksi ketiga obat dan farmasi ini berkolaborasi dengan PT. Kimia Farma (Persero) Tbk dan telah mendapat izin resmi dari BPOM.
Baca juga: Bagaimana Perkembangan Terapi Sel Punca di Indonesia?
Sampai artikel ini ditulis, ketiga produk ini hanya bisa didapatkan di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM).
RSCM merupakan pusat pelayanan, pengembangan, dan Pendidikan sel punca di Indonesia yang ditunjuk langsung oleh Kemenkes RI.
Oleh karena itu, produk ini belum dapat disebarkan ke rumah sakit lainnya karena dibutuhkan standar pelayanan terapi sel punca yang masih belum ada hingga saat ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.