KOMPAS.com - Seorang pasien yang diduga terinfeksi virus corona Wuhan alias Covid-19 dikabarkan meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Kariadi, Semarang, Jawa Tengah, Rabu (26/2/2020).
Pihak RSUP Dr Kariadi memastikan, pasien tersebut meninggal bukan karena virus corona Covid-19, tapi bronkopneumonia atau peradangan paru-paru akut.
Dilansir Kompas.id dalam artikel berjudul "Pasien Meninggal di Semarang Negatif Covid-19, Tapi Radang Paru karena Bakteri", kepastian itu diumumkan oleh Direktur Medik dan Keperawatan RSUP Dr Kariadi, Agoes Oerip Purwoko.
Agoes menyampaikan, awalnya pasien mengalami peradangan yang menyerang paru-paru sehingga membuatnya sesak napas. Saat dirujuk ke rumah sakit, kondisi pasien sudah cukup parah.
"Pasien kami perlakukan sesuai standar pengawasan suspect Covid-19, karena memenuhi beberapa kategori. Setelah hasil laboratorium Balitbang Kemenkes keluar, pasien dinyatakan negatif Covid-19.
Baca juga: Alasan Wabah Corona Covid-19 Lebih Cepat Menyebar di Kapal Pesiar
Bronkopneumonia adalah salah satu jenis pneumonia, yakni infeksi yang mengakibatkan terjadinya peradangan di paru-paru. Kondisi ini bisa disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur.
Menurut anggota tim dokter penanganan medis RSUP Dr Kariadi, Fathur Nur Khols, penyebab bronkopneumonia yang dialami almarhum karena bakteri.
"Kondisi penyakit pasien yang sudah berat akhirnya menyebabkan peradangan di tubuh pasien menjalar dan akhirnya menyebabkan gagal multiorgan. Banyak organ lain yang sudah terserang, seperti ginjal," ujar Fathur.
Dilansir situs resmi Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), bronkopneumonia disebut juga sebagai pneumonia bronkial, atau pneumonia lobular.
Pada bronkopneumonia, peradangan dimulai dalam tabung bronkial kecil bronkiolus, dan tidak teratur menyebar ke alveoli peribronchiolar dan saluran alveolar.
Penyakit bronkopneumonia ini seringkali bersifat sekunder, mengikuti infeksi dari saluran napas atas, demam pada infeksi spesifik, dan penyakit yang melemahkan sistem pertahanan tubuh.
Pada bayi dan orang-orang yang lemah, pneumonia dapat muncul sebagai infeksi primer.
Seperti disebutkan sebelumnya, bronkopneumonia dapat disebabkan oleh bakteri virus, jamur, atau benda asing. Mari kita bahas satu persatu.
1. Bakteri
Bakteri pada bronkopneumonia biasanya didapatkan pada usia lanjut. Organisme gram posifif seperti halnya Steptococcus pneumonia, S. aerous, dan Streptococcus pyogenesis.
Sedangkan bakteri gram negatif seperti halnya Haemophilus influenza, klebsiella pneumonia dan P. Aeruginosa.
2. Virus
Bronkopneumonia juga bisa disebabkan virus influensa yang menyebar melalui transmisi droplet.
Cytomegalovirus dalam hal ini dikenal sebagai penyebab utama pneumonia virus.
3. Jamur
Infeksi bronkopneumonia yang disebabkan jamur seperti histoplasmosis menyebar melalui penghirupan udara yang mengandung spora dan biasanya ditemukan pada kotoran burung, tanah serta kompos.
Bronkopneumonia merupakan infeksi sekunder yang biasanya disebabkan oleh virus penyebab Bronkopneumonia yang masuk ke saluran pernafasan sehingga terjadi peradangan bronkus dan alveolus.
"Inflamasi bronkus ini ditandai dengan adanya penumpukan sekret, sehingga terjadi demam, batuk produktif, ronchi positif dan mual," tulis situs PDPI.
Bila penyebaran kuman sudah mencapai alveolus maka komplikasi yang terjadi adalah kolaps alveoli, fibrosis, emfisema, dan atelektasis.
Kolaps alveoli akan mengakibatkan penyempitan jalan napas, sesak napas, dan napas ronchi.
Fibrosis bisa menyebabkan penurunan fungsi paru dan penurunan produksi surfaktan sebagai pelumas yang berpungsi untuk melembabkan rongga fleura.
Emfisema ( tertimbunnya cairan atau pus dalam rongga paru ) adalah tindak lanjut dari pembedahan.
Atelektasis mengakibatkan peningkatan frekuensi napas, hipoksemia, acidosis respiratori, pada klien terjadi sianosis, dispnea dan kelelahan yang akan mengakibatkan terjadinya gagal napas
Beberapa gejala berikut biasanya dialami oleh orang yang mengalami bronkopneumonia, antara lain:
Baca juga: Bagaimana Cara Identifikasi Virus Corona Wuhan pada Pasien Suspek?
Penyakit bronkopneumonia ini selain terjadi pada dewasa, seringkali juga terjadi bronkopneumonia pada anak.
Berikut beberapa komplikasi dari penyakit bronkopneumonia yaitu:
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.